Marvin Hagler vs Sugar Ray Leonard       Foto: ist

Marvin Hagler (8): Duel dengan Sugar Ray Leonard Raup Keuntungan Rp 1,1 Triliun

KETIKA Marvin Hagler bertanding dengan John Mugabi pada 10 Maret 1986, Sugar Ray Leonard menyaksikannya secara langsung dari sisi ring. “Saya berada di sisi ring, duduk bersama Michael J. Fox,” kata Leonard, “Kami duduk di sana sambil minum bir, dan saya menonton John ‘The Beast’ Mugabi melawan Hagler. Setelah minum beberapa bir, dan saya berkata, ‘Michael, Michael, saya bisa mengalahkan Hagler.’ Dan dia berkata, ‘Ray, kamu mau bir lagi?’ Saya bilang, ‘Ya, tapi saya bisa mengalahkan Hagler.’ 

Pada 1 Mei 1986, Leonard diwawancarai di WDVM-TV di Washington, D.C., dan mengungkapkan keinginannya melawan Hagler ke publik. “Saya tahu persis apa yang diperlukan untuk mengalahkan pria itu,” kata Leonard. Saat itu, Hagler sedang berlibur di kapal pesiar pribadi di Karibia. Hagler tidak mengomentari tantangan Leonard sampai 2 Juli, ketika dia mengadakan konferensi pers dan mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk pensiun dan tidak tahu apakah dia akan melawan Leonard atau siapa pun. 

Pada 18 Agustus, Hagler mengumumkan bahwa dia akan melawan Leonard, dan pertarungan tersebut diumumkan secara resmi pada konferensi pers di Waldorf-Astoria Hotel di Manhattan pada 3 November 1986. Hagler dijamin 12 juta dolar AS atau Rp 170,4 miliar (kurs dolar AS @Rp 14.200) ditambah persentase dari pendapatan. 

Leonard dijamin 11 juta dolar AS atau Rp 156,2 miliar ditambah 50% dari hak televisi sirkuit tertutup di wilayah Baltimore-Washington. Hagler akhirnya menerima sekitar 20 juta dolar AS atau Rp 284 miliar dan Leonard 12 juta dolar AS atau Rp 170,4 miliar. Setelah Leonard setuju membiarkan Hagler menerima bayaran yang lebih tinggi, Hagler setuju membiarkan Leonard memilih sarung tinju (10 ons merek Reyes), jumlah ronde (12 ronde) dan ukuran ring (20 kaki atau panjang 6 meter). 

Pertarungan itu tersedia di bayar-per-tayang (pay-per-view) ke sekitar tiga juta rumah di Amerika Serikat (AS), dan ada antara 1.500 dan 1.600 lokasi sirkuit tertutup (closed circuit), dengan sekitar tiga juta kursi, di AS dan Kanada. Pertarungan itu juga disiarkan di sekitar 75 negara asing melalui televisi satelit. 

Pertarungan yang dilaksanakan di luar arena Caesars Palace, Las Vegas, AS, pada 6 April 1986, itu dipenuhi penonton dengan kapasitas kursi 15.336 kursi. Harga tiketnya bervariasi 700 dolar (Rp 9,9 juta), 600 dolar (Rp 8,5 juta), 500 dolar (Rp 7,1 juta), 400 dolar (Rp 5,6 juta), 200 dolar (Rp 2,8 juta), dan 100 dolar (Rp 1,4 juta). Tiket pertarungan terjual habis dalam 16 hari. “Kami harus menolak beberapa pelanggan kami yang lebih baik karena permintaannya begitu besar,” kata juru bicara Caesars Palace.” Penonton yang membayar 12.379 dan menghasilkan langsung sebesar 6,2 juta dolar atau Rp 88 miliar.  

Menurut promotor pertandingan Bob Arum, pertarungan itu menghasilkan 78 juta dolar AS atau Rp 1,1 triliun. Hagler telah 12 kali mempertahankan sabuk juara dunia kelas menengah, sejak ia menangkan dengan TKO ronde ketiga dari Alan Minter di London, Inggris, pada 27 September 1980. Hagler dan Leonard berjuang untuk perebutan sabuk juara dunia WBC saja. 

WBA mencopot gelar Hagler karena tidak mau melawan Herol Graham sebagai penantang wajib. IBF tidak mencopot abuk Hagler, tetapi menolak memberi izin pertarungan dan mengatakan gelarnya dinyatakan lowong jika Hagler kalah dari Leonard. 

Hagler tidak pernah kalah dalam pertarungan sejak kalah dalam sepuluh ronde dari Willie (the Worm) Monroe pada 9 Maret 1976. Hagler mengalahkan Monroe dua kali pada 1977, menang dengan TKO ronde ke-12 pada 15 Februari dan ronde kedua TKO pada 23 Agustus. 

Leonard, yang memegang sabuk juara dunia kelas welter sejati dari 1981 hingga 1982 dan sabuk kelas menengah yunior WBA pada 1981, tidak pernah bertarung di kelas menengah. 

Leonard tidak bertarung selama tiga tahun dan hanya bertarung sekali dalam lima tahun sebelumnya. Ia pensiun pada 9 November 1982, enam bulan setelah menjalani operasi untuk memperbaiki retina mata kiri yang terlepas. Leonard kembali ke ring pada 11 Mei 1984, dan mengalahkan Kevin Howard dengan TKO di ronde ke-9. Tapi Leonard, yang mengalami knockdown pertama dalam karir profesionalnya di ronde ke-empat melawan Howard, sangat kecewa dengan penampilannya sehingga dia mengumumkan pada konferensi pers pasca-pertarungan bahwa dia akan kembali ke masa pensiun. 

Meskipun Leonard telah diizinkan secara medis untuk melawan Hagler, banyak yang mengkhawatirkan keselamatannya dan tidak percaya bahwa dia seharusnya diizinkan untuk bertarung. Dr Ferdie Pacheco menyatakan, “Pertandingan ini membahayakan penglihatan Leonard, serta hidupnya, dan membuat ejekan kredibilitas komisi tinju yang memberikan izin itu.” 

Lebih dari 1.100 reporter dan fotografer dari 32 negara menerima kredensial pers. Dalam jajak pendapat UPI dari 21 penulis yang meliput pertarungan, 18 memilih Hagler untuk menang, dan tiga memilih Leonard. 

Hagler dibuka sebagai favorit taruhan 4-1 ketika pertandingan diumumkan pada November 1986. Pada hari pertarungan, peluangnya turun menjadi 3-1. Hagler memasuki pertarungan dengan peringkat sebagai petinju pound-for-pound Nomor 1 di dunia oleh Majalah KO.

Bagaimana pertandingan itu berlangsung?

Bersambung….

(TI/Martinez)

6 January 2022

ANDA MENJAGOKAN SIAPA

DUEL PERTAMA TIBO MONABESA MEMPERTAHANKAN GELAR KELAS TERBANG YUNIOR WBC INTERNATIONAL, ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

View Results

Loading ... Loading ...

APA KOMENTAR ANDA?
ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

Silakan berkomentar dengan baik dan mendidik tanpa mengandung unsur-unsur SARA. Redaksi berhak mengedit dan tidak meneruskan komentar yang tidak layak untuk dipublikasikan.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>