Martinez Dos Santos

Tinju Pro Indonesia
Mulai Siuman

BERAKHIRNYA Sabuk Emas RCTI, Gelar Tinju Profesional Indosiar, Best Boxing SCTV, Best Boxing Trans7, Ring Tinju TVRI, membuat ring tinju profesional seperti mati suri. Apalagi wafatnya promotor Herry ‘Aseng’ Sugiarto dan tidak aktifnya promotor Tourino Tidar serta promotor-promotor lain memperparah sulitnya mendapatkan pertandingan di tanah air. Juga wafatnya tokoh-tokoh tinju di Jawa Timur seperti Eddy Pirih dan Setijadi Laksono turut memberi dampak negatif bagi pembinaan dan perkembangan tinju di Indonesia.

Akibatnya banyak manajer dan pelatih terpaksa banting setir membawa petinjunya bertanding di luar negeri seperti di Thailand, Filipina, Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan lain-lain. Para petinju tersebut tentu mendapatkan uang, tapi hasil pertandingan yang diraihnya tidak menggembirakan, hampir semuanya mengalami kekalahan. Ini jelas memprihatinkan kita dalam upaya mencari juara dunia baru atau mencetak petinju-petinju yang bisa diandalkan kelak.

Tak Cuma itu, banyak pelatih tinju dan mantan petinju, bahkan petinju aktif, beralih menjadi pelatih cabang beladiri lain seperti kick boxing dan MMA (Mixed Martial Art). Alasan mereka cukup sederhana mencari uang demi menyambung hidup. Sementara tinju sepertinya tidak lagi menjanjikan masa depan mereka. Kondisi seperti ini sangat  jelas bisa mengancam konsistensi tinju pro di Indonesia. Apalagi tvOne setiap hari menayangkan One Pride yang menjadi salah satu program andalan mereka. Sedangkan tinju tidak punya media televisi lagi yang bisa menopang keberlangsungannya.

Di tengah situasi seperti itu banyak upaya dilakukan oleh insan tinju itu sendiri. Mereka menggandeng rekan-rekannya yang suka tinju menjadi promotor atau  manajer sasana. Namun, usaha itu tak selalu mulus. Ada yang menggelar pertandingan satu atau dua kali lalu menghilang. Pun ada yang jadi manajer sasana hanya sekadar nama. Mereka tak punya komitmen yang kuat untuk berkorban dan memajukan prestasi petinjunya.

Tapi, ada pula promotor yang punya komitmen tinggi untuk memajukan prestasi tinju Indonesia meski tak pernah untung dalam menggelar setiap pertandingan. Ada pula manajer yang tak pernah kapok meski terus merugi dalam membina petinjunya. Dan, itulah promotor dan manajer tangguh yang tahan uji untuk memajukan prestasi tinju Indonesia serta mengangkat harkat dan martabat petinju itu sendiri. Dan, mereka itulah yang saat ini membuat tinju Indonesia kembali siuman.  ***

Martinez Dos Santos
Pemerhati Tinju

13 October 2018

ANDA MENJAGOKAN SIAPA

DUEL PERTAMA TIBO MONABESA MEMPERTAHANKAN GELAR KELAS TERBANG YUNIOR WBC INTERNATIONAL, ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

View Results

Loading ... Loading ...

APA KOMENTAR ANDA?
ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

Silakan berkomentar dengan baik dan mendidik tanpa mengandung unsur-unsur SARA. Redaksi berhak mengedit dan tidak meneruskan komentar yang tidak layak untuk dipublikasikan.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>