Erico Amanopunyo heran Willis Riripoy yang dinyatakan menang.      Foto: ist

Keputusan Kontroversi Erico Amanopunyo vs Willis Riripoy Belum Berakhir

Tinjuindonesia.com — Hingga pagi ini belum ada hasil akhir dari protes keras yang dilakukan Pengprov PERTINA Papua atas keputusan wasit/hakim yang mengalahkan petinju kelas berat (91 kg) Papua Erico Amanopunyo. Padahal, protes itu sudah dilayangkan sejak tadi malam, Rabu (13/10), dalam pertandingan final tinju PON Papua di GOR Cendrawasih, Jayapura.

Dalam final, Erico berhadapan dengan Willis Riripoy dari Jawa Tengah. Dalam tayangan langsung channel YouTube, terlihat pertandingan yang dipimpin wasit Royke Waney dari Sulawesi Utara ini berlangsung normal di ronde pertama dan kedua. Kedua petinju saling menyerang. Erico lebih agresif menyerang, lalu berlari menghindar dan terkadang merangkul. Memukul lalu merangkul biasanya tidak ada nilainya.

Sedangkan, Willis kerap bertahan dengan double cover yang ketat, lalu melakukan serangan balasan dan terus melakukan tekanan kepada Erico. Tapi, pukulan-pukulan Willis banyak tak mengenai sasaran dengan baik karena Erico terus bergerak (berlari) dan merangkul. Pertarungan ini berlangsung ketat dan cukup alot untuk memperoleh nilai.

Di ronde ketiga, terutama di menit-menit awal, pertarungan seperti biasa seperti di ronde pertama dan kedua. Namun, tiba-tiba Willis meringis kesakitan di bagian wajahnya, dan wasit menghentikan sementara duel untuk memeriksa kondisi Willis ke dokter ring yang ada di sudut netral. Sejenak memeriksa (alis mata atau pelipis mata kiri Willis– kurang jelas dalam tayangan YouTube), dokter menyatakan berbahaya sehingga wasit serta merta menghentikan duel.

Melihat keputusan itu, Erico meluapkan kegembiraannya dengan melompat dan menyapa pendukung serta pelatihnya karena merasa sudah menang RSC. Bahkan, ia sempat mengangkat sebuah bingkai foto besar yang sudah disiapkan sebagai tanda ucapan syukur.

Namun, kegembiraan Erico itu tiba-tiba berubah drastis karena keputusannya berbeda. Willis justru dinyatakan menang angka. Erico pun terdiam dan terheran-heran lalu turun dari ring bersama tim menuju meja Technical Delegate untuk memprotes keras. Suasana arena pun mulai riuh dan tegang karena penonton yang mayoritas pendukung Erico tak menerima hasil tersebut. Pengprov PERTINA Papua pun turun tangan dan memprotes hasil yang dianggap mereka tidak adil. Video pertandingan pun diputar ulang untuk menguatkan keputusan wasit/hakim itu atau sebaliknya.

Dalam aturan, jika pertandingan dihentikan karena benturan kepala dengan tidak sengaja, maka dihitung nilai. Tapi, apabila pertandingan dihentikan karena pukulan bersih, maka lawan yang terluka itu dinyatakan kalah RSC (Referee Stop Contest). Nah, ini yang mungkin masih menjadi perdebatan dengan berbagai argumentasi sehingga sampai saat ini belum ada keputusan.

Dalam tayangan langsung YouTube, memang tak begitu jelas, apakah luka yang diderita Willis akibat benturan kepala atau karena pukulan bersih. Tentu, pihak panitia pertandingan yang punya video rekaman pertandingan lebih utuh. Jadi, kita tunggu saja keputusannya. Ini termasuk keputusan yang cukup lama ditunggu.

(TI/Martinez)

 

 

14 October 2021

ANDA MENJAGOKAN SIAPA

DUEL PERTAMA TIBO MONABESA MEMPERTAHANKAN GELAR KELAS TERBANG YUNIOR WBC INTERNATIONAL, ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

View Results

Loading ... Loading ...

APA KOMENTAR ANDA?
ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

Silakan berkomentar dengan baik dan mendidik tanpa mengandung unsur-unsur SARA. Redaksi berhak mengedit dan tidak meneruskan komentar yang tidak layak untuk dipublikasikan.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>