Tinju amatir FOTO: AIBA
AIBA Serahkan Laporan ke IOC demi Masa Depan di Olimpiade
Tinjuindonesia.com — AIBA (International Boxing Assocation) telah menyerahkan laporan penting ke IOC (International Olympic Committee), Senin (12/11), untuk menghindari ancaman dari ketidakikutsertaan di Olimpiade Tokyo 2020 dan lain-lain.
Substansi laporan sedang dirahasiakan tapi menyangkut, “pemerintahan, keuangan, etika, integritas olahraga, demokrasi, penilaian, dan WADA,” kata Direktur Eksekutif AIBA Tom Virgets kepada AFP. “IOC telah meminta kami untuk tidak merilis laporan kami sampai keputusan telah diberikan,” tandasnya.
Tinju sangat beresiko dicoret dari Olimpiade Tokyo setelah Gafur Rahimov (Uzbekistan) terpilih sebagai Presiden AIBA pada 3 November lalu, di Moscow, Rusia. Dipilihnya Gafur menimbulkan kekhawatiran gerakan Olimpiade karena pria berusia 67 tahun itu terkait dengan kejahatan terorganisir oleh Departemen Keuangan AS.
Namun, Rahimov dengan keras telah menyangkal tuduhan itu, dan mengatakan kepada AFP, bahwa apa yang ditampilkan dalam US Treasury adalah ‘Kesalahan.’ Meski begitu, IOC akan memutuskan nasib tinju dalam pertemuan Komisi Eksekutif di Tokyo, Desember mendatang, setelah mempelajari laporan tersebut.
Presiden IOC Thomas Bach mengatakan dirinya sangat khawatir dengan pemerintahan AIBA. IOC yang telah membekukan hubungan dengan AIBA, sudah kehilangan kesabaran dengan salah satu olahraga Olimpiade itu sejak skandal penjurian di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Bach juga mengatakan Rahimov bukan masalah satu-satunya tinju. “Masalah dengan AIBA bukan hanya pemilihan seseorang sebagai presidennya. Selama lebih dari satu tahun kami telah menyatakan keprihatinan kami yang mendalam atas tata pemerintahan dan keuangannya secara umum. Ini semua yang mendorong kami untuk mengambil sikap yang kaku. Kami telah memberi mereka kesempatan pada bulan November untuk menyerahkan laporan yang menguraikan sudut pandang mereka,” ujar Bach pekan lalu.
“Kami tidak ingin para atlet dihukum oleh perilaku buruk beberapa pejabat. Terlepas dari keputusan yang diambil pada Desember, kami akan melakukan upaya yang diperlukan untuk memastikan bahwa atlet memiliki kemungkinan untuk mengejar perjalanan Olimpiade mereka,” tuturnya.
Serik Konakbayev (Kazakhstan), satu-satunya saingan Rahimov dalam pemilihan Presiden AIBA lalu, dijadwalkan akan segera bertemu dengan pejabat IOC untuk mengungkapkan sumber yang dekat dengan permasalahan yang timbul dalam tubuh AIBA. (TI/Martinez)