Manny Pacquiao & Rodrigo Duterte saat-saat masih mesra. Foto: ist
Manny Pacquiao Balas Gulingkan Presiden Rodrigo Duterte dari Pimpinan Partai
Tinjuindonesia.com — Konflik antara Manny ‘Pacman’ Pacquiao dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte kian tajam dalam tubuh partai yang berkuasa PDP-Laban. Itu ditandai dengan perselisihan antara faksi-faksi yang ada dibalik mereka.
Minggu (29/8), sebuah faksi di belakang Pacquiao mencoba mencopot Duterte dari posisi ketua partai dengan melakukan pemilihan ketua umum mereka sendiri yaitu Senator Aquilino “Koko” Pimentel III
Terang saja, para pendukung Duterte menolak keputusan itu, dan menyatakan Duterte masih ketua umum dengan mencap faksi lain sebagai ‘berpura-pura dan mencari perhatian.’ “Duterte adalah Ketua Partai PDP-Laban. Dia tetap begitu dan akan terus begitu,” kata kelompok yang dipimpin oleh Duterte.
Seperti dilaporkan Reuters, baik Duterte maupun Pacquiao serta para pendukungnya telah berusaha merebut kendali partai PDP-Laban menjelang Pemilu pada Mei 2022 secara sepihak memilih anggota mereka sendiri untuk memimpin peran partai.
Faksi yang mendukung Duterte beberapa waktu lalu (ketika Pacquiao sedang mempersiapkan diri untuk bertanding dengan Errol Spence Jr dan Yordenis Ugas di Los Angeles, AS), telah menggulingkan Pacquiao sebagai presiden partai, tapi legenda tinju Filipina itu menolak.
Pacquiao dan Duterte mulai berselisih paham ketika Pacquiao mengkritik sikap Duterte mengenai sengketa wilayah Laut Cina Selatan dengan Cina. Lalu, Duterte membalas dengan menyebut pengetahuan kebijakan luar negeri Pacquiao masih ‘dangkal.’
Duterte, yang telah berkuasa sejak 2016, pekan lalu mengatakan dirinya akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada pemilihan Mei 2022 di bawah partai PDP-Laban. Konstitusi Filipina mengatakan, seorang presiden hanya menjabat satu kali masa jabatan selama enam tahun.
Partai PDP-Laban akan mengadakan konvensi nasional pada 8 September nanti, di mana partai itu akan mendukung ajudan Duterte dan senator petahana Christopher “Bong” Go untuk menjadi calon presidennya.
Ketua komisi pemilihan Filipina mengatakan pihaknya harus memutuskan berdasarkan dokumen dan konstitusi partai faksi mana yang merupakan wakil sah dari PDP-Laban.
(TI/Martinez)