Sunan Amoragam diantara Martin Daniel dan Hengky Silatang. Foto: Martinez
Sunan Amoragam & Orlando Limahelu Masuk Tinju Pro Jelang PON Papua
Tinjuindonesia.com — Menjelang PON (Pekan Olahraga Nasional) Papua, dua petinju amatir masuk tinju bayaran atau profesional (Pro). Ini cukup mengejutkan karena kedua petinju tersebut sudah lolos ke PON Papua yang dijadwalkan 2-15 Oktober 2021. Adalah Sunan Amoragam dari Maluku Utara (Malut), dan Orlando Limahelu dari Sulawesi Utara (Sulut) yang telah menyatakan masuk ring profesional.
Keinginan masuk jalur profesional adalah kemauan sendiri kedua petinju. Itu sebabnya, ketika promotor internasional Martin Daniel akan menggelar pertandingan tinju profesional dengan tema Jakarta Big Fights XVI 2021 yang dijadwalkan pada 28 Agustus nanti, di studio MNC TV, kedua petinju siap bergabung dan bertanding sebagai debutnya di profesional.
Sunan, peraih medali perunggu Asian Games 2018 dan peraih medali emas PON Jabar 2016, akan bertanding 6 ronde di kelas bulu (57,1 kg), melawan Kontantinus Matakur dari Sasana Mutiara Aru, Dobo, Kab. Aru, Maluku. Sedangkan, Orlando (Navas BC Manado) akan berjibaku dengan Munir Pasopati dari sasana Cakra Rancamaya Bogor di kelas welter yunior (63,5 kg) 4 ronde.
Disamping itu, satu petinju amatir lainnya dari Sulut, juga masuk ring profesional. Dia adalah Apris David Kakauhe. Apris yang sempat ikut pra-PON di Ternate, Malut, akan bertanding dengan Dwi Rajawali dari sasana Bumame Rancamaya Bogor di kelas ringan (61,2 kg) 4 ronde.
Martin menampilkan tiga partai yang tiga petinjunya untuk kali pertama bertanding di profesional. Sedangkan, dua partai lainnya adalah kejuaraan nasional versi KTPI (Komisi Tinju Profesional Indonesia). Dua partai tersebut di kelas bulu super/ringan yunior (58,9 kg) 10 ronde: Jufri Kakauhe (Navas BC Manado) vs Egy Rozten (Egy Rozten Academy Jakarta); dan di kelas terbang (50,8 kg) 10 ronde: Aser Kewas Tuama (Navas BC Manado) vs Mike Tyson M.Lahagu (Sibolga Tukka BC Medan).
Martin menyambut baik dengan hadirnya petinju-petinju muda yang punya potensi bagus dan bisa mengembangkan karirnya di profesional hingga mencapai prestasi terbaik: juara dunia.
“Kita buka karpet merah kepada petinju yang punya prestasi bagus seperti Sunan, Orlando, dan lain-lain. Intinya kita siap membuka jalan kepada petinju siapa pun yang mau berprestasi. Asalkan mereka punya kemauan dan tekad yang kuat, serta disiplin kuat. Kalau sekarang Filipina punya enam juara dunia dan punya Manny Pacquiao, kenapa kita tidak bisa? Ini tantangan yang harus kita jawab,” ujar Martin, promotor Indonesia pertama yang menggelar empat kejuaraan internasional sekaligus dengan pengawasan empat badan tinju dunia yang berbeda (WBC, WBA, IBF, dan WBO).
Sementara itu, Hengky Silatang, CEO HS Boxing Gym Indonesia, menyambut baik Sunan yang mau bergabung di sasananya. “Sasana kami terbuka kepada petinju siapa pun asalkan mau berprestasi dan disiplin. Sasana kami itu membina petinju amatir dan profesional. Sunan mau bergabung di sasana kami itu bagus. Apalagi dia punya talenta dan latar belakang yang bagus suatu saat bisa juara dunia,” ucap Hengky, mantan petinju yang juga komentator Best World Boxing di tvOne itu.
(TI/Martinez)