MANNY PACQUIAO: ‘Saya Petinju Sejati, Bertanding untuk Fans’

Tinjuindonesia.com — Keberanian Manny Pacquiao (Filipina) menantang juara dunia kelas welter (66,6 kg) WBC dan IBF Errol Spence Jr (AS) pantas diacungi jempol. Pasalnya, usia Pacquiao lebih tua 11 tahun dari Spence Jr. Kini, Pacquiao berusia 42 tahun, dan Spence Jr 31 tahun. Duel mereka dijadwalkan di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Sabtu (21/8) atau Minggu (22/8) WIB.

Situasi yang dihadapi Pacquiao saat ini sangat berbeda. Soalnya, ia menghadapi beberapa kendala, diantaranya, akan menghadapi gugatan dari Paradigms Sports (PS), perusahaan yang belakangan bekerjasama dengan Pacquiao. PS awalnya memproyeksikan Pacquiao melawan Mikey Garcia, dan menurut PS, Pacquiao telah menerima uang DP (Down Payment) 3 juta dolar AS lebih. Namun, Pacquiao membantah keras.

Sementara di dalam negerinya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyayangkan Pacquiao bertanding di tengah situasi pandemi covid-19 yang sedang melonjak di Filipina. Apalagi Pacquiao sebagai anggota Senator Filipina seharusnya bekerja untuk rakyatnya dan tidak meninggalkan tugas-tugasnya dengan dalih latihan dan bertanding. Jika ingin seperti itu, Duterte mengatakan Pacquiao tak usah jadi anggota Senator.

Meski begitu, Pacquiao tak peduli dengan itu dan saat ini terus berlatih keras di Wild Card Gym, California, AS, bersama pelatih Freddie Roach. Ia harus mempersiapkan diri secara maksimal karena memandang Spence Jr sangat keras dan berbahaya.

“Errol Spence tidak terkalahkan, muda dan berdedikasi untuk karirnya. Dia bukan lawan yang mudah. Dia adalah tipe petinju yang tidak pernah Anda remehkan. Saya memutuskan untuk memilih Errol karena saya ingin memberikan pertarungan yang bagus kepada para penggemar (fans). Saya seorang petinju sejati,” ungkap Pacquiao.

Bahkan, di matanya, Spence Jr lebih berbahaya dari Floyd Mayweather Jr. “Saya tidak berpikir Errol membutuhkan saran dari Floyd Mayweather. Saya percaya bahwa Errol adalah petinju yang lebih baik daripada Mayweather. Errol bisa mengajari Floyd cara bertarung satu lawan satu… Saya tidak akan memprediksi knockdown ronde pertama seperti yang saya lakukan saat melawan Thurman. Saya memfokuskan pikiran, tubuh, dan jiwa saya untuk memenangkan pertarungan. Itulah satu-satunya tujuan,” tuturnya.

(TI/Martinez)