Alexander Povetkin Foto: Mark Robinson/DAZN/boxingscene.com
Promotor Povetkin Melihat Berisiko Berat bagi Dillian Whyte
Tinjuindonesi.com — Alexander Povetkin (Rusia), 41 tahun, dan Dillian Whyte (Inggris-Jamaika), 32 tahun, sudah berada di tempat duel di Gibraltar, sebuah negara bagian (teritori) dari kekuasaan Inggris yang terletak di dekat Selat Gibraltar, sebuah selat di Laut Tengah yang menghubungkan Benua Eropa (Spanyol tepatnya) dengan Benua Afrika (Maroko).
Kedua petinju akan bentrok ulang (rematch) dalam perebutan sabuk juara dunia kelas berat (+90,7 kg) WBC Interim yang sekarang dipegang Povetkin di Europa Point Sports Complex, Gibraltar, Sabtu (27/3) atau Minggu (28/3) WIB. Di laga pertama, 22 Agustus 2020, Povetkin menang KO di ronde 5 dengan satu pukulan. Padahal, di ronde ke-4 Whyte sudah pukul jatuh bangun Povetkin dua kali.
Menurut Andrey Ryabinskiy, promotor Povetkin, pertarungan ini sangat berisiko bagi Whyte yang menggebu-gebu untuk membalas kekalahan. Sebab, jika kalah lagi, bisa mengakhiri perjalanan karirnya sebagai petinju papan atas kelas berat. “Tentu saja, ini adalah risiko bagi Dillian, bahkan mungkin lebih besar dari pada pertandingan pertama, karena dua kekalahan beruntun akan sangat memperlambat karirnya,” kata Ryabinskiy kepada Metro.co.uk.
“Mengenai aspek psikologis, sulit untuk dikatakan, semuanya sangat individual. Kami tentu ingin hal ini mempengaruhi tindakannya di pertandingan ulang, tapi hanya pertarungan yang akan membuktikan kami benar atau salah. (KO) tidak dilupakan tentu saja, tetapi petinju menangani situasi seperti itu secara berbeda. Akan ada pertandingan ulang, jadi kita akan lihat. Kemenangan di masa lalu kita tidak akan meremehkan Whyte. Alexander umumnya adalah orang yang sangat tenang dan sangat percaya diri. Saya tidak berpikir bahwa dia akan berpuas diri setelah KO seperti itu, dan akan berpikir bahwa kemenangan sudah keluar dari pikirannya. Dalam pertandingan ulang, dia harus memulai dari awal,”ungkap Ryabinskiy.
“Tentu saja sebuah kemenangan akan menunjukkan bahwa Alexander adalah salah satu penantang utama untuk merebut gelar juara dunia. Sekali lagi dalam beberapa tahun berturut-turut Povetkin akan membuktikan bahwa ia termasuk dalam kelompok elit kelas berat. Saya yakin bahwa kemenangan dalam pertandingan ulang itu akan menjelaskan kepada semua orang bahwa Alexander layak mendapatkan pertarungan lagi untuk sabuk juara dunia. Dan saya berharap WBC tidak akan menunda pertandingan wajib (mandatory fight),” ujar Ryabinskiy.
(TI/Martinez)