Stephen Fulton (kiri) vs Angelo Leo. Foto: Amanda Westcott
Stephen Fulton Juara Baru WBO, Menang Angka Mutlak atas Angelo Leo
Tinjuindonesia.com — Stephen Fulton (Philadelphia, AS), 26 tahun, menang angka mutlak atas Angelo Leo (Albuquerque, AS), 26 tahun, dalam laga perebutan sabuk juara dunia kelas bantam super/ringan yunior (55,3 kg) WBO di Mohegan Sun Casino, Uncasville, AS, Sabtu (23/1). Hasil ini sesuai dengan pasar taruhan yang mengunggulkan Fulton, dan sesuai pula dengan vote yang dilakukan tinjuindonesia.com yang memenangkan Fulton dengan 55%.
Dalam tayangan langsung tvOne, Minggu (24/1) pagi WIB, terlihat kedua petinju bermain dalam jarak dekat dengan mengandalkan pukulan-pukulan pendek. Leo sebagai juara bertahan tak mampu memaksimalkan pukulan-pukulan pendeknya dengan akurat, malah terkena pukulan-pukulan balasan (counter attack) yang sangat berbahaya dari Fulton. Padahal, Leo sudah pintar menggiring Fulton bermain jarak dekat yang dikehendakinya. Dan, itu memang gaya permainan Leo selama karirnya di tinju.
Sayangnya momen itu justru dimanfaatkan Fulton dengan baik. Fulton dan tim tampak sudah mengantisipasinya dengan matang selama persiapan. Dalam pertandingan itu jelas Fulton tidak tampil seperti biasanya dengan hit and run (pukul-lari). Ia hanya sekali-sekali hit and run untuk keluar dari tekanan yang terus dilakukan Leo, juga strategi untuk memulihkan fisik dan staminanya. Itu berhasil dilakukan Fulton sehingga tampak sekali mendominasi pertandingan dari ronde ke ronde. Terbukti tiga hakim memberi angka mencolok untuk kemenangan Fulton: 118-110, 119-109, 119-109.
Dengan kemenangan ini, Fulton dinobatkan sebagai juara dunia baru kelas bantam super/ringan yunior WBO, dan impiannya jadi juara dunia tercapai. Bagi Fulton, sebenarnya ini kemenangan tertunda. Sebab, sesungguhnya Fulton dan Leo sudah berjbaku demi sabuk juara dunia ini pada 1 Agustus 2020, tapi karena tiga hari jelang duel Fulton positif covid-19, maka pertandingan batal. Tentu ada hikmah dibalik itu bagi Fulton.
Ke depan, belum tahu rencana Fulton. Apakah akan mempertahankan gelar dulu atau unifikasi gelar dengan juara lain di badan tinju lain. Jika melihat penampilan Fulton kali ini, belum waktunya unifikasi gelar. Ia butuh proses pematangan melalui pertahankan gelar. Apalagi ketajaman/kekuatan pukulan Fulton belum tampak maksimal. Ia perlu mengasah terus ketajaman/kekuatan pukulan itu dan terus meningkatkan kecepatan pukulan jika ingin menjadi bintang masa depan di kelas bantam super/ringan yunior. Kini, Fulton membukukan rekor 19 (8 KO)-0-0.
(TI/Martinez)