Teofimo Lopez Foto: ist
Bob Arum Inginkan Garcia atau Davis, bukan Haney untuk Lawan Lopez
Tinjuindonesia.com — Tidak mudahnya mempertemukan Teofimo Lopez (AS-Honduras) dan George Kambosos (Australia) dalam duel wajib (mandatory fight) kelas ringan (61,2 kg) IBF karena pandemi covid-19, membuat Bob Arum, promotor Lopez harus putar otak untuk mencari lawan lain.
Merasa punya posisi tawar yang kuat karena Lopez menyandang empat sabuk juara dunia (WBC Franchise, WBA reguler, IBF, WBO), Arum bidik Ryan Garcia (juara sementara WBC) sebagai yang utama, kedua Gervonta Davis (juara WBA reguler), dan ketiga Devin Haney (juara WBC). Begini alasan Arum.
“Jika saya harus memilih seseorang, itu mungkin Ryan Garcia karena dia lebih berarti untuk sebuah acara daripada dua lainnya, Devin Haney dan Gervonta Davis. Garcia banyak pengikutnya di jejaring sosialnya, dan [dia] memiliki kepribadian. Saya pikir jika Garcia menghadapi Teofimo, itu akan menjadi pay-per-view yang bagus,” ungkap Arum kepada IFL TV.
Dan, Arum mengatakan opsi paling menguntungkan kedua adalah ‘Tank’ Davis. Dengan Haney kemungkinan paling tidak menguntungkan. “Saya pikir pertarungan melawan Tank Davis akan sangat menguntungkan, karena Davis memiliki basis penggemar yang bagus. Haney akan berada di urutan ketiga karena dia belum mengembangkan basis penggemar yang sama dengan dua lainnya. [Promotor Eddie] Hearn berbicara kepada saya tentang Haney, dan dia petinju yang baik tapi dia tidak berarti banyak. Anda tidak bisa menempatkannya dalam kategori yang sama dengan Garcia dan Tank Davis sebagai atraksi yang memukau,” ujar Arum.
Sah-sah saja Arum berkata demikian demi memuluskan strategi bisnisnya. Lopez yang diagung-agungkan belum teruji sebagai pemegang empat sabuk juara dunia. Ia merebut tiga sabuk (WBC Franchise, WBA reguler, WBO) dari Vasyl Lomachenko (Ukraina) Oktober tahun lalu dengan kemenangan angka mutlak masih jadi bahan perdebatan karena berbau kontroversial. Pun ia tak merebut satu persatu tiga sabuk itu, kecuali IBF.
Lantas, Garcia jadi juara sementara WBC setelah pukul KO Luke Campbell di ronde 7 dengan pukulan ke ulu hati, pun belum teruji benar. Sebelum mengakhiri Campbell, Garcia juga rontok di ronde ke-2 kena hook kiri yang keras di rahangnya dari Campbell.
Lopez dan Garcia sama-sama angkuh dan bermulut besar. Dalam dunia bisnis tinju bayaran itu hal yang lumrah, dan pantas mereka dipertemukan. Tapi, bukan berarti keduanya lebih hebat dari Davis dan Haney. Dan, belum tentu Lopez akan menang lagi kalau duel ulang dengan Lomachenko, atau Garcia akan menang jika dipertemukan dengan Lomachenko.
(TI/Martinez)