Mike Tyson Foto: ist
Tyson Akui Hisap Mariyuana Saat Latihan, Bertanding, Usai Duel dengan Roy Jones Jr.
Tinjuindonesia.com — Kondisi fisik dan stamina Mike Tyson yang begitu bugar– tak seperti usianya yang sudah 54 tahun– saat bertanding dengan Roy Jones Jr, 51 tahun, Sabtu lalu, menimbulkan banyak tanda tanya. Bahkan, Jones Jr sendiri terkejut dengan kondisi Tyson yang begitu bagus dengan bobot pukulan yang masih dahsyat dari ronde ke ronde.
Tapi, tak ada yang menghubungkannya dengan kebiasaan Tyson yang suka menghisap mariyuana. Karena mereka tahu, beberapa tahun belakangan Tyson berbinis ganja/mariyuana dengan nama Tyson Ranch, dan memasangkannya dengan podcast bernama ‘Hotboxin.’
Apakah kebiasaan Tyson menghisap mariyuana bisa meningkatkan fisik, stamina, semangat, dan kekuatan Tyson, belum ada yang mempersoalkannya. Sehingga ketika Tyson mengungkapkan dirinya menghisap ganja/mariyuana selama latihan untuk menghadapi Jones Jr, saat menjelang naik ring lawan Jones Jr, dan seusai bertanding dengan Jones Jr, ditanggapi dengan dingin oleh publik.
“Benar sekali,” kata Tyson. “Dengar, saya tidak bisa berhenti merokok. Saya merokok saat bertanding Saya hanya harus merokok, maaf. Saya seorang perokok. … Saya merokok setiap hari. Saya tidak pernah berhenti merokok… Hanya siapa saya. Itu tidak berpengaruh pada saya dari sudut pandang negatif. Itu hanya apa yang saya lakukan dan bagaimana saya, dan bagaimana saya akan mati. Tidak ada penjelasan. Tidak ada awal. Tidak ada akhir. ” Ketika ditanya apakah ganja membantu Tyson mengatasi rasa sakit dari pukulan yang dia serap di atas ring, dia berkata: “Tidak, itu hanya membuat saya mati rasa. Itu tidak mematikan rasa sakit,” jelas Tyson.
Tyson sebelumnya telah menyalahgunakan kokain, tetapi zat pilihannya akhir-akhir ini adalah gulma atau sejenis mariyuana. Ganja selalu lazim dalam kehidupan Tyson sejak masa kecilnya tumbuh di Brownsville, New York.
Memanjakan diri dengan mariyuana dibawa ke karir profesionalnya. Dia dinyatakan positif untuk zat tersebut saat melawan Andrew Golota pada tahun 2000. Kemenangannya di ronde kedua dengan TKO diubah menjadi tanpa kontes (no-contest), dan Tyson terpaksa membayar denda $ 200.000.
Preferensi Tyson pada mariyuana bahkan membuatnya menggunakan penis palsu dengan urin anaknya selama masa jayanya hanya agar dia bisa lulus tes Narkoba. Tyson mengatakan hari-harinya yang merusak diri sendiri adalah masa lalu, dan sekarang dia hanya ingin membantu orang lain dengan bertinju di eksibisi untuk amal.
“Di dunia yang sempurna, saya adalah seorang misionaris,” katanya. “Saya di sini untuk suatu tujuan… Saya di sini bukan untuk ego saya. Ego saya adalah mengambil uang, membeli beberapa pesawat, beberapa rumah bagus, mengemasi banyak anak ayam dan mengadakan pesta pora dan sebagainya. “Ini bukan siapa itu sekarang. Orang itu hanyalah seseorang yang harus menjadi. Akhirnya, dia menjadi platform untuk menjadi saya,” tutur Tyson.
(TI/Martinez)