Keberhasilan Rivo Kundimang (21 tahun) tak terlepas dari peran promotor Martin Daniel yang terus menerus menampilkannya. Bayangkan, setelah jadi juara nasional itu, Rivo tampil empat kali meski bukan mempertahankan gelar juaranya. Bahkan, di bulan Agustus saja, Rivo dua kali bertanding: melawan Derek Hambali dan Jack Dolu. (foto : Aquase Boxing Camp)
Rivo Kundimang ke Kejuaraan WBC
Asia Youth
Tinjuindonesia.com — Perjalanan karir Rivo Kundimang, 21 tahun, di ring tinju pro masih seumur jagung. Debutnya di ring bayaran pada 2017 dimulai dari Sasana Aquase Tangerang, milik Fandy Juney ‘Ndondo’ Sugiarto (putra promotor terkenal almarhum Herry ‘Aseng’ Sugiarto). Rivo yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara, pertama bertempur melawan Geisler AP pada 9 September 2017 di Balai Sarbini, Jakarta. Hasilnya, tak terlalu menggembirakan: draw.
Seiring perjalanan waktu, pelatih Arce Ursulangi terus memolesnya sehingga mengalami kemajuan cukup pesat. Baru di laga ke empat melawan Gusti Elnino di Gedung Wijaya Kusuma, Jakarta Timur, 11 Mei 2018, Rivo mampu menyabet sabuk juara nasional versi KTPI kelas welter yunior (63,5 kg) dengan kemenangan angka mutlak.
Keberhasilan Rivo tak terlepas dari peran promotor Martin Daniel yang terus menerus menampilkannya. Bayangkan, setelah jadi juara nasional itu, Rivo tampil empat kali meski bukan mempertahankan gelar juaranya. Bahkan, di bulan Agustus saja, Rivo dua kali bertanding: melawan Derek Hambali dan Jack Dolu.
Usai melawan Jack Dolu di Pelataran Parkir Benteng AMI-ASMI, Pulo Mas, Jakarta Timur, 30 Agustus 2018, petaka menimpa Rivo. Petinju bergaya kidal itu dikeluarkan dari Sasana Aquase Tangerang, lantaran kabur ke Manado untuk menikah tanpa sepengetahuan manajer dan pelatih. “Dia tidak disiplin, sudah beberapa kali dia lakukan seperti itu. Padahal, saya bina dia dari nol. Saya ingin semua petinju saya disiplin, supaya dia bisa mencapai prestasi lebih bagus,” ungkap Ndondo yang juga manajer Sasana Aquase.
Melihat kondisi Rivo seperti itu, Martin Daniel menyelamatkannya. Dimata Martin, Rivo masih punya potensi bagus untuk jadi petinju hebat. Apalagi usianya masih relatif muda. Dan, ia juga sudah banyak berkorban menggelar pertandingan buat Rivo. Dengan dasar itu, Martin yang tanpa persiapan apapun, mentransfer Rivo dari Sasana Aquase dan membuat sasana baru bagi Rivo dengan nama Navas BC Jakarta di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
“Ini semua serba dadakan demi menyelamatkan Rivo. Sebab, saya dengar Rivo sudah mendapat tawaran untuk bertanding di luar negeri. Wah, kalau itu terjadi, kasihan masa depan Rivo bisa kacau. Apalagi sudah bertanding di luar negeri sudah pasti bukan untuk prestasi,” papar Martin yang paling aktif menggelar pertandingan saat ini di Indonesia.
Di tangan Martin dan dilatih Christ Rotinsulu, Rivo langsung diberi kesempatan untuk merebut sabuk internasional: WBC Asia Youth. Rivo akan bertarung memperebutkan sabuk WBC Asia Youth yang lowong dengan petinju Thailand Girapan Boonpeng di Gedung Wijaya Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (9/11), dan akan disiarkan lagsung MNC Sport Chanel. Peluang Rivo untuk meraih gelar tersebut sangat terbuka karena persiapannya cukup matang.
(TI/Martinez)