Martinez dos Santos

Tinju Di Tengah Pandemi Covid-19

SEMENJAK pandemi covid-19 menyebar di seluruh dunia awal 2020, semua pertandingan olahraga berhenti total. Baru mulai bergerak lagi sekitar bulan Juni dengan bergulirnya liga-liga sepakbola di Eropa, balap motor dan mobil, liga bola basket NBA, tinju profesional di AS dan Eropa, dan berbagai pertandingan olahraga lainnya. Itupun dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan tanpa penonton.

Di Indonesia, semua pertandingan olahraga belum bisa dilaksanakan hingga saat ini karena pandemi covid-19 masih tinggi angka penyebarannya. Toh, dalam waktu dekat ini akan bergulir liga sepakbola nasional, liga bola basket, dan lain-lain, tapi tinju belum jelas juntrungannya. Meski ada beberapa promotor yang sudah menjadwalkan pertandingan pada bulan Oktober dan November, itupun masih teka-teki. Sedangkan, tinju amatir belum ada jadwal pertandingan yang pasti hingga Desember nanti.

Dalam situasi serba tak kepastian ini, jelas sangat berdampak tidak baik bagi para petinju pro yang hanya mendapatkan uang dari pertandingan. Sementara promotor pun tak mau rugi menggelar pertandingan tanpa penonton, tanpa sponsor, dan tanpa penyandang dana. Apalagi promotor diminta harus melaksanakan protokol kesehatan ketat apabila menggelar pertandingan. Ini tentu menyedot biaya yang tak sedikit.

Sementara di AS sana, kita bisa menyaksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan besar di televisi atau melalui live-streaming. Nah, tentu timbul pertanyaan, bagaimana promotor bisa menyelenggarakan pertandingan itu dan bisa meraup keuntungan. Jawabannya, promotor bekerjasama dengan televisi.

Misalnya, Bob Arum (Top Rank) bekerjasama dengan ESPN. Televisi ini memiliki jaringan televisi kabel (pay-per-view) sehingga bisa jual ke rumah-rumah, cafe, restoran, hotel, dan lain-lain di seluruh dunia. Pun ESPN punya televisi satelit yang bisa dijual ke berbagai negara di dunia. Sehingga, Bob Arum tak terlampau pusing dengan tidaknya penonton di arena duel dan juga tidak pusing dengan tidak adanya sponsor.

Promotor di Indonesia belum sampai tahap kerjasama dengan televisi yang bisa saling menguntungkan seperti itu. Maka, ketika dalam situasi pandemi covid-19 seperti ini tak ada promotor kita yang mau menggelar pertandingan tanpa adanya penonton, tanpa adanya sponsor, dan tanpa penyandang dana. Toh, adapun, promotor yang benar-benar mau berkorban demi kemajuan tinju Indonesia, atau promotor yang benar-benar ‘gila’ tinju tanpa memperhitungkan untung ruginya.

 

 

 

6 September 2020

ANDA MENJAGOKAN SIAPA

DUEL PERTAMA TIBO MONABESA MEMPERTAHANKAN GELAR KELAS TERBANG YUNIOR WBC INTERNATIONAL, ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

View Results

Loading ... Loading ...

APA KOMENTAR ANDA?
ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

Silakan berkomentar dengan baik dan mendidik tanpa mengandung unsur-unsur SARA. Redaksi berhak mengedit dan tidak meneruskan komentar yang tidak layak untuk dipublikasikan.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>