Andika D’Golden Boy saat pertahankan gelar WBA Asia melawan Richard Rosales. Foto: Martinez
Andika Tantang Juara Dunia WBA Super Hiroto Kyoguchi
Tinjuindonesia.com — Andika D’Golden Boy, 24 tahun, juara WBA Asia kelas terbang yunior (48,9 kg) dari Sasana Mirah Bali, mendapat kesempatan menantang juara dunia WBA super Hiroto Kyoguchi (Jepang) di Osaka, Jepang, 9 Mei 2020. “Ini kesempatan bagus buat Andika jadi juara dunia WBA super. Kami terpaksa menerima kontrak kejuaraan dunia WBA karena kami menunggu cukup lama untuk mempertahankan gelar WBA Asia tak kunjung datang. Sementara WBA Asia juga sudah mengancam akan mencopot gelarnya kalau tak cepat bertanding. Dari pada dicopot begitu saja, lebih baik ke kejuaraan dunia,”ungkap Lineke Lolowong, asisten manajer Adika.
Untuk itu, Andika akan dipersiapkan secara maksimal di sasananya Mirah Bali. “Kyoguchi sangat bagus dan berbahaya. Karena itu kami akan pelajari dulu kekuatan dan kelemahan Kyoguchi lewat video pertandingannya. Setelah itu baru atur taktik dan strategi yang tepat untuk menghadapinya. Kami akan mencari lawan latih tanding yang sama dengan Kyoguchi,” ujar Yance Mandagie, pelatih Andika.
Andika jadi juara WBA Asia setelah dalam perebutan gelar lowong dengan Romshane Sarguilla (Filipina) di Kampus IBM ASMI, Jakarta Timur, 6 April 2019, menang Technical Decision di ronde 6. Kemudian, ia mempertahankan gelar tersebut sekali menghadapi petinju Filipina Richard Rosales di MGK Mega Kemayoran, Jakarta, 31 Agustus 2019, dan menang angka mutlak. Dengan kemenangan itulah Andika masuk peringkat 2 dunia WBA.
Namun, ketika Andika melawan Rosales, publik masih meragukan kemampuannya untuk langsung ke kejuaraan dunia. Sebab, ia meraih kemenangan itu dengan susah payah. Padahal, Rosales bukan petinju yang istimewa. Pertahanannya sangat rapuh, pukulan-pukulannya sangat lambat dan tak bertenaga. Lantaran itu, semestinya Andika harus mempertahankan gelarnya dua atau tiga kali. “Kami maunya seperti itu dan ikuti keinginan promotor. Tapi kalau tidak ada pertandingan, dan terus menunggu tak ada kepastian, lalu ada kontrak tawaran kejuaraan dunia, ya kami terpaksa terima. Kesempatan itu takkan datang dua kali,” tandas Yance.
Kyoguchi, 26 tahun, adalah mantan juara OPBF, mantan juara dunia kelas terbang mini IBF, dan kemudian jadi juara dunia kelas terbang yunior WBA. Ia merebut gelar tersebut dari Hekkie Budler (Afrika Selatan) di Macao, 31 Desember 2018, dengan kemenangan TKO. Kyoguchi baru mempertahankan gelar tersebut dua kali melawan: Tanawat Nakoon (Thailand) dan Tetsuya Hisada (Jepang). Duel dengan dengan Andika adalah untuk ketiga kalinya mempertahankan gelar. Kini, Kyoguchi membukukan rekor 14 (9 KO)-0-0.
(TI/Martinez)