Deontay Wilder menghakimi Breazeale dengan straight kanan hingga tersungkur. FOTO: Emily Harney
Drama Penghakiman Berakhir di Menit ke-2 dan Detik 17 Ronde 1
Tinjuindonesia.com — Deontay Wilder, 33 tahun, benar-benar memenuhi janjinya menghakimi Dominic Breazeale, 33 tahun, dalam laga perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC di Barclays Center, Brooklyn, New York, AS, Sabtu (18/5) atau Minggu (19/5) pagi WIB. Dan, sesuai vote yang dilakukan tinjuindonesia.com yang meyakini 87% Wilder memenangi pertarungan atas Breazeale.
Dalam tayangan langsung tvOne, terlihat, sejak ronde pertama kedua petinju AS itu memang langsung saling menggebrak. Tapi, yang jadi problem bagi Breazeale adalah pertahanan yang rapuh. Kelemahan itu dimanfaatkan Wilder. Apalagi ia punya jangkauan lebih panjang serta pukulan jab dan straight yang tajam dan mematikan.
Wilder yang punya dendam kesumat itu beberapa kali memasukkan pukulan-pukulan lurusnya ke sasaran dengan baik dan cukup akurat. Tapi, anehnya, Breazeale tak bisa mengantisipasi. Itu membuat Wilder tambah percaya diri dan terus menyerang untuk menghabisinya.
Benar saja, di menit ke-2 detik ke-17 ronde 1 itu, ketika melihat pertahanan Breazeale terbuka, Wilder tak menyia-nyiakan kesempatan. Ia melontarkan satu pancingan jab, lalu membidik lagi dengan straight (crossing) yang sangat tajam (seperti busur anak panah) menghantam telak di rahang Breazeale hingga tersungkur dan tak sadarkan diri beberapa detik. Melihat kondisi itu wasit langsung menghentikan duel dan memberi kemenangan KO kepada Wilder.
Drama penghakiman pun berakhir disitu, dan Wilder sudah menuntaskan dendamnya sekaligus mempertahankan gelar juara dunia kelas berat WBC kali ke-9 setelah merebut dari Bermane Stiverne, 17 Januari 2015. Ke depan, belum dipastikan, apakah akan unifikasi gelar kelas berat dengan Anthony Joshua (Inggris) yang kini memegang sabuk WBA Super/WBO/IBF/IBO, atau duel ulang dengan Tyson Fury. Yang pasti, Wilder sekarang mengantongi rekor: 41 (40 KO)-0-1.
(TI/Martinez)