Bob Arum bersama Tyson Fury dan Frank Warren Foto: boxingscene.com
Arum akan Serukan Boikot untuk Paksa Joshua lawan Fury
Tinjuindonesia.com — Dalam dunia bisnis tinju segala sesuatu bisa terjadi selama bisa mendatangkan keuntungan besar. Itu yang terjadi dengan Manny Pacquiao dan Floyd Mayweather Jr. Dua legenda tinju itu sejak awal berbeda promotor dan kontrak dengan televisi kabel yang berbeda sehingga tak mungkin bisa dipertemukan. Tapi, karena suasana diciptakan sedemikian rupa di publik sehingga memaksa keduanya berjibaku. Alhasil, duel mereka meraup keuntungan luar biasa sepanjang sejarah tinju dunia.
Kondisi seperti itu akan diciptakan promotor Bob Arum terhadap dua petinju kelas berat asal Inggris Tyson Fury dan Anthony Joshua. Semenjak Arum mengikat kontrak dengan Fury, berbagai upaya dilakukan Arum agar Fury semakin dikenal dan menjadi idola baru kelas berat. Apalagi ketika Fury bermain imbang (seri) dengan juara dunia kelas berat WBC Deontay Wilder (AS), 1 Desember 2018. Itu dianggap kontroversial dan Fury kian dikenal.
Lantas, Arum memaksa Fury duel ulang dengan Wilder, tapi WBC dan Wilder tak mau. Wilder justru memilih baku pukul dengan Dominic Breazeale pada 18 Mei nanti di Barclays Center, Brooklyn, New York, AS. Arum tak kehabisan akal dan memaksa Fury duel dengan Joshua, juara kelas berat WBA Super/WBO/IBF/IBO. Tapi, Joshua juga menampik dan memilih bertarung dengan Andy Ruiz Jr di Madison Square Garden, New York, AS, 1 Juni nanti.
Akhirnya Fury mendapat kesempatan bertarung dengan petinju kurang dikenal Tom Schwarz (Jerman) di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, AS, 15 Juni mendatang. Itu hanya duel ‘batu loncatan’ bagi Fury untuk mendapatkan Joshua atau Wilder. Tapi, target utamanya adalah Joshua.
Nah, yang jadi problem adalah Joshua terikat kontrak dengan Sky Sport di Inggris yang bekerjasama dengan Live Streaming Berlangganan DAZN di AS, sedangkan Fury terikat kontrak dengan BT Sport di Inggris dan televisi kabel ESPN di AS. Karena beda jalur sehingga tak mudah mempertemukan Fury dan Joshua.
Maka, cara yang dipakai Arum adalah akan memanggil publik tinju untuk membuat pertarungan menjadi kenyataan. Ia juga berharap para penggemar memboikot setiap acara di mana Joshua akan menghadapi petinju lain, agar melawan Fury. “Kami akan memaksanya,” kata Arum kepada BT Sport.
“Dengan bantuan publik yang menginginkan perkelahian besar ini. Publik memiliki kekuatan. Jika para penggemar menolak membayar untuk pergi melihat pertarungan yang kurang bagus, maka Joshua harus datang ke meja, meskipun promotornya (Eddie Hearn) terjebak dengan tanggung jawab ke jaringan streaming DAZN di Amerika dan Sky di sini (di Inggris). ”
Arum percaya Fury akan menjadi begitu besar di AS, sehingga DAZN dan Sky akan diwajibkan untuk datang ke meja perundingan untuk usaha penyiaran bersama. “Fury akan menjadi begitu besar di Amerika dengan kepribadiannya, sehingga kita harus dapat melakukan usaha penyiaran bersama seperti yang kami lakukan untuk Mayweather-Pacquiao. Dengan begitu banyak tambang di dalamnya untuk semua orang, segala sesuatu dalam bisnis ini adalah mungkin. Hanya Brexit yang tidak dapat diatasi,” papar Arum.
(TI/Martinez)