Yordenis Ugas merasa kemengannya dirampok. Foto: Foto: Sean Ham/Abeel Ahmad
Kemenangannya Dirampok, Ugas Minta Tanding Ulang
Tinjuindonesia.com — Kemenangan angka tipis Shawn Porter (AS) atas Yordenis Ugas (Kuba) dalam perebutan gelar juara dunia kelas welter (66,6 kg) WBC di Dignity Health Sports Park, Carson, California, AS, Sabtu (9/3) atau Minggu (10/3) WIB, masih menjadi pembicaraan hangat di tengah publik tinju dunia. Sebab, secara kasat mata, mestinya Ugas memenangkan duel dan jadi juara dunia WBC yang baru.
Tapi, anehnya dua hakim memenangkan Porter, sedangkan satu lagi memenangi Ugas. Nah, keputusan dua hakim yang memenangi Porter itulah jadi sorotan publik tinju dunia saat ini. Apalagi di ronde 12, mestinya wasit Jack Reiss yatakan Porter knockdown setelah mendapat pukulan keras dari Ugas. Tapi, itu tak dilakukan Reiss sehingga merugikan Ugas dalam perolehan angka. Kalau saja Reiss nyatakan knockdown, Ugas mendapat poin 10-8.
Keputusan kontroversial memenangi Porter itu ternyata mendapat teriakan dan cemoohan dari para penonton yang ada di arena pertandingan. Sebab, dimata mereka kemenangan Ugas telah dirampok. “Saya merasa memenangkan pertarungan. Kesempatan besar. Para hakim membuat kesalahan seperti halnya wasit tidak menghitung bahwa knockdown di ronde terakhir. Saya merasa saya memenangkan pertarungan dengan jelas. Para hakim kacau,” ujar Ugas dengan nada sangat kecewa.
“Saya mendorong langkahnya. Saya datang untuk bertarung. Ketika mereka mengumumkan keputusan itu, saya terkejut, dan berharap tangan saya akan diangkat,” katanya.
“Porter adalah petarung yang kuat, tapi saya datang ke sini untuk bertarung. Shawn tidak menginginkan bagian dari diriku. Saya menyerang seluruh pertarungan. Saya menang. Saya ingin pertandingan ulang. Saya layak menerimanya. Saya melakukan cukup banyak untuk menang. WBC harus memesan pertandingan ulang. Secara keseluruhan saya bangga pada diri saya sendiri,” tandas Ugas.
(TI/Martinez)