Shawn Porter (kanan) vs Yordenis Ugas Foto: Sean Ham/Abeel Ahmad
Shawn Porter Menang Angka Kontroversial atas Yordenis Ugas
Tinjuindonesia.com — Pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas welter (66,6 kg) WBC antara juara bertahan Shawn Porter (AS), 31 tahun, dan penantang peringkat 6 WBC Yordenis Ugas (Kuba), 32 tahun, di Dignity Health Sports Park, Carson, California, AS, Sabtu (9/3) atau Minggu (10/3) WIB.
Dalam tayangan langsung tvOne, Minggu pagi, secara kasat mata dan menurut hitungan boxingscene.com, terlihat di ronde 1 dan 2 dimenangkan Porter. Ronde 3 sampai 5 situasinya berbalik dimenangkan Ugas. Ronde 6 diungguli Porter, sedangkan ronde 7 sampai 9 dimenangkan Ugas. Ronde 10 dan 11 dimenangkan Porter, namun ronde 12 dimenangkan Ugas. Dengan demikian seharusnya Ugas yang menang angka 115-113.
Kemenangan Ugas itu juga diperkuat dengan salah satu hakim yang memenangkan Ugas dengan nilai yang sangat mencolok: 117-111. Tapi, anehnya dua hakim justru memenangkan Poter: 116-112, 115-113. Dengan dua hakim memenangkan Porter itu, secara keseluruhan Porter dinyatakan menang angka split: 2-1. Maka, Porter tetap sebagai juara dunia kelas welter WBC.
Ketika dinyatakan menang, Porter tampak tak antusias menyambut kemenangan itu. Ia hanya terlihat diam saat penyematan sabuk ke pinggang dan bahunya di atas ring. Mungkin, ia merasa tidak happy mempertahankan sabuk itu dengan kemenangan yang tidak meyakinkan. Dan, memang selama pertandingan, Porter tidak tampil seperti biasanya agresif dan atraktif. Ia lebih banyak berlari-lari, lalu melepaskan pukulan, dan pukulan-pukulan itu tidak begitu efektif.
Porter justru kerap terkena pukulan balasan yang membuat pelipis mata kanannya terluka dan mengeluarkan darah. Staminanya pun terlihat tidak prima, sehingga ia tidak berani berjual beli pukulan dalam jarak dekat dari ronde ke ronde. Ini akibat dari penurunan berat badan yang drastis sehari sebelum bertanding. Ini bukti Porter tak disiplin berlatih dan meremehkan Ugas.
Sebaliknya, Ugas yang ditangani pelatih bertangan dingin Ismael Salas dan mantan juara dunia kelas ringan (61,2 kg) WBC Joel Casamayor (Kuba), terlihat sangat prima staminanya. Hanya sayangnya, ia lebih banyak menunggu, dan hanya mengandalkan serangan balik (counter attack) dengan jab dan straight. Kalau saja, ia tampil agresif dan mengajak Porter berjual beli pukulan dari ronde ke ronde, mungkin saja bisa menang KO/TKO. Meski begitu, secara keseluruhan mestinya Ugas memenangkan duel karena akurasi dan akumulasi pukulannya lebih baik.
(TI/Martinez)