Kanapa Freddie Roach Ragukan Broner?

Tinjuindonesia.com — Freddie Roach, salah satu pelatih Manny Pacquiao, 40 tahun, agak tergelitik dengan berbagai pernyataan Adrien Broner, 29 tahun, dan pelatih Kevin Cunningham terhadap Pacquiao. Apalagi melihat kondisi Pacquiao yang saat ini cukup prima, tidak mudah bagi Broner untuk menang. Bahkan, ia meragukan Broner. Berikut pernyataan Roach saat mempersiapkan Paquiao di Wild Card Gym, Los Angeles, AS.

Pada Sabtu malam, Manny akan membuktikan kehidupan dimulai pada usia 40. Ini bukan hanya usianya, tapi juga berapa kali dia memenangkan pertarungan dengan KO. Saya pastikan dia bermain angka (ronde berapa akan jatuhkan Broner) itu di Las Vegas.

Kekuatan Manny, kecepatan, dan kecerdasan masih berada pada level yang bagus. Satu-satunya kekhawatiran kami adalah minggu lalu adalah berlatih berlebihan (over trainning). Kami tidak ingin dia terlalu cepat mencapai puncaknya. Etos kerjanya di sasana tidak tertandingi. Dia benar-benar fokus untuk menghancurkan Broner. Tidak ada seorang pun di tinju yang akan mengalahkan Manny di atas ring.

Pada usia 29, Broner sudah terlalu tua untuk terus meledakkan pukulan beratnya. Dia bisa jadi korban dan bagaimana psikologinya. Dia seharusnya bertarung dengan berat 135 pound (61,2 kg- kelas ringan) atau 140 (63,5 kg- kelas welter yunior)), tapi dia kurang disiplin. Jelas bagi saya dia tidak percaya diri pada pengkondisiannya. Tidak ada cara dia bisa melawan Manny karena dia takut akan kehabisan bensin terlalu dini dalam pertarungan.

Broner mungkin berjuang untuk bertahan dan mencoba memasang jebakan agar Manny bisa masuk sehingga dia bisa menandingi Manny, tapi kami siap untuk itu. Manny masih bermain basket hingga empat jam sekalipun. Tidak mungkin Broner akan mampu mengimbangi pengkondisian dan stamina Manny. Di seluruh kesempatan latihan, Manny mengatakan dia menginginkan KO. Saya senang mendengarnya, sebab dia tidak pernah mengatakan itu sebelumnya. Manny akan memotret karya-karya pada Sabtu malam. Mencari pertunjukkan vintage (antik), pertunjukkan heroik.  (TI/Martinez)