BENARKAH Tinju Sudah Mati !?
MARAKNYA pertandingan-pertandingan eksebisi antara para legenda tinju, antara legenda tinju dengan petarung bebas (MMA), dan para legenda tinju dengan penggiat media sosial, ternyata membuat para penggemar setia tinju di AS galau. Apalagi popularitas tinju di Negara Adidaya itu sempat anjlok tidak masuk sepuluh besar sebagai olahraga paling favorit. Meski dalam jajak pendapat terakhir oleh Harris Poll, tinju kembali naik peringkat menjadi empat besar setelah sepakbola, bisbol, dan bola basket. Itu pun bukan jadi jaminan akan tetap bertahan karena jika melihat prestasi petinju-petinju AS baik di amatir dan profesional memang belakangan menurun. Popularitas akan menanjak atau tetap bertahan seiring dengan prestasi yang diraih para petinjunya. Bicara amatir, dari Olimpiade ke Olimpiade, AS jarang sekali mendapatkan medali emas. Di profesional, tidak ada lagi petinju-petinju fenomenal seperti Muhammad Ali, Mike Tyson, George Foreman, Evander Holyfield, Sugar Ray Leonard, Oscar de la Hoya, Floyd Mayweather Jr, dan lain-lain. Meski begitu, tinju di AS tidak akan mati karena AS adalah pusat bisnis tinju pro dunia. Naik turunnya popularitas tinju di AS adalah suatu dinamika yang tak bisa dihindari seiring dengan perkembangan zaman.
(TI/Martinez)