Anthony Joshua & Oleksandr Usyk setelah duel. Foto: ist
Anthony Joshua Masih di Persimpangan Jalan!
Tinjuindonesia.com — Nasib petinju Inggris Anthony Joshua, 32 tahun, belum menentu setelah kalah angka mutlak dari Oleksandr Usyk (Ukraina), 34 tahun, dalam perebutan sabuk juara dunia kelas berat (+90,7 kg) WBA Super/IBF/WBO/IBO di London, Inggris, 25 September 2021.
Joshua diberi kesempatan duel ulang dengan Usyk. Tapi, hingga saat ini belum ada jawaban pasti. Kabarnya, Usyk siap duel ulang dengan Joshua dan memberi waktu sampai April nanti. Jika, Joshua tak mau, kemungkinan Usyk mencari lawan lain, dan peluang Joshua kembali merebut empat sabuknya yang melayang kian sulit.
Tanda-tanda Joshua masih di persimpangan jalan jelas terlihat. Sejak akhir tahun lalu ia berkeliling ke beberapa sasana di AS dan mencari pelatih baru untuk menggantikan pelatih lama Rob McCracken. Beberapa pelatih ternama sudah didatangi yaitu Eddy Reynoso, Robert Garcia, Ronnie Shields, dan Virgil Hunter. Tapi, sampai saat ini belum ada yang digandengnya. Malah, baru-baru ini Joshua berlatih di Dubai, Uni Emirat Arab, dibawah pengawasan Floyd Mayweather Jr.
Joshua tampaknya masih sulit melepaskan McCracken yang sudah sangat berjasa membesarkannya sejak kecil dari amatir. Tapi, banyak pengamat tinju, termasuk Lennox Lewis minta Joshua menggantikan pelatihnya. Itu sudah disampaikan Lewis sejak Joshua kalah KO dari Andy Ruiz Jr. Tapi, Joshua menolak keras dan menganggap mencampuri urusannya. Faktanya, Joshua kalah lagi dari Usyk.
“Mari kita fokus pada kualitas [pelatihan]. Mari fokus pada apa yang dibutuhkan. Itu harus datang dari atas ke bawah. Saya bagian terakhir dari teka-teki. Jadi kita berbicara tentang game planning, pola pikir, pelatihan otak, pendekatan kita terhadap sparring dan apa yang kita dapatkan darinya, kebutuhan diet, tidur, pemulihan, pelatihan pola pikir hingga apa yang saya dengarkan secara musikal, pidato motivasi, dan hal-hal seperti itu. Ini adalah tahap terbesar dalam karir saya, berjuang untuk kejuaraan kelas berat dunia,” ujar Joshua.
“Saya termasuk berada di panggung besar. Saya termasuk sebagai juara dunia. Saya termasuk di antara nama-nama generasi saat ini. Jika saya tidak bertarung dengan yang terbaik, saya mungkin tidak akan pernah kalah (dalam karir saya). Saya tahu orang-orang juga memiliki harapan yang tinggi terhadap saya, dan saya pikir itulah mengapa mereka sangat terkejut ketika saya kalah,” paparnya.
(TI/Martinez)