AIBA Bersyukur Tinju Lolos dari Pencoretan di Olimpiade Prancis 2024
Tinjuindonesia.com — Ketar-ketir beberapa cabang olahraga, termasuk tinju yang akan dicoret dari Olimpiade Prancis 2024 terjawab sudah. IOC (International Olympic Committee) memastikan tinju tetap dipertandingkan di Olimpiade Prancis bahkan di Olimpiade Los Angeles 2028. Keputusan IOC ini disambut gegap gempita dunia tinju amatir, terutama AIBA (Asosiasi Tinju Amatir Internasional) yang menaungi tinju amatir.
AIBA dan semua federasi tinju dunia harus menjadikan momen ini sebagai pelajaran berharga untuk terus mereformasi diri secara total, terutama soal tata kelola organisasi yang bobrok, praktek-praktek ketidakadilan kepemimpinan dan penilaian wasit/hakim di berbagai pertandingan yang masih terjadi di federasi, perlunya pengelolaan keuangan yang transparan, sehingga menuju organisasi yang berintegritas tinggi dalam olahraga.
AIBA memang terus mereformasi diri secara total dengan menunjuk ahli tata kelola organisasi yang independen Prof. Dr. Ulrich Haas, dan mengonfirmasi bahwa audit keuangan independen besar terus dilakukan. Selain itu, menunjuk Prof. Richard McLaren untuk melakukan investigasi independen terhadap kepemimpinan wasit dan penilaian para hakim di berbagai pertandingan yang sudah terjadi. Maka, perlu dukungan kuat dari semua federasi untuk melakukan hal yang sama. Bila tidak, upaya reformasi AIBA akan sia-sia dan kekhawatiran insan tinju bahwa tinju akan dihapus dari Olimpiade bisa terjadi di masa-masa mendatang.
“Kami berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada tinju dan atletnya. Dan, kami juga berterima kasih kepada IOC atas pengakuannya atas kemajuan kami. Pembentukan roadmap yang jelas sangat membantu. Pasti akan ada lebih banyak yang harus dilakukan dalam hal integritas olahraga, integritas keuangan, dan tata kelola. Kami tetap berkomitmen penuh untuk memenuhi semua kriteria objektif untuk reformasi yang ditetapkan oleh IOC. AIBA bertekad untuk menempatkan diri pada posisi yang mampu menyelenggarakan kualifikasi Olimpiade dan turnamen tinju Paris 2024,” papar Presiden AIBA Umar Kremlev.
Selama setahun terakhir, AIBA telah menunjukkan tekadnya untuk memberikan perubahan positif dengan mengambil sejumlah langkah signifikan menuju stabilitas, transparansi, dan integritas. Sebagai bagian dari perubahan budaya yang meluas dalam AIBA, sejumlah ahli eksternal telah ditunjuk untuk menyelidiki masa lalu dan meletakkan dasar untuk masa depan yang kuat.
Rekomendasi yang diberikan oleh Profesor Ulrich Haas dan Governance Reform Group telah disetujui oleh Dewan Direksi AIBA dan akan dipilih pada Kongres Luar Biasa yang akan datang pada 12 Desember. Profesor McLaren akan menyampaikan hasil penyelidikan Tahap 2 dan rekomendasi integritas olahraga lebih lanjut pada 10 Desember. Setelah audit lingkup penuh, AIBA mengharapkan untuk mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun keuangan terbaru akhir pekan ini.
Integritas olahraga telah menerima dorongan yang signifikan. Kriteria pemeriksaan dan seleksi baru untuk wasit dan juri telah dibuat dan telah berhasil diterapkan di Kejuaraan Tinju Dunia Pria AIBA di Beograd, dengan dukungan dari McLaren Global Sports Solutions. Ini menandai keberangkatan yang signifikan dari kompetisi sebelumnya.
Selain itu, AIBA sedang dalam proses mengadopsi sistem penilaian baru dan lebih baik yang akan membuat semua wasit dan juri harus disertifikasi ulang sebelum kompetisi mendatang. Sistem ini akan lebih meningkatkan integritas olahraga, sambil memberikan pengalaman penonton dan penonton yang lebih dinamis dan menarik. Pemilihan Dewan Direksi AIBA akan diadakan pada 30 Juni 2022, dengan pembaruan ekstensif yang diharapkan.
Kemajuan berkelanjutan yang dibuat oleh AIBA menuju reformasi juga telah diakui oleh IOC, yang telah menetapkan peta jalan yang jelas di mana penangguhan AIBA dapat dicabut pada tahun 2023.
(TI/Martinez)