Marvin Hagler vs John Mugabi Foto: ist
Marvin Hagler (7): Kencing Darah, Kemenangan Terakhir
SETELAH Hagler saat menang TKO atas Thomas Hearns sesungguhnya menimbulkan banyak pertanyaan, apakah tetap bertinju atau segera pensiun. Pertanyataan itu muncul karena usianya semakin tua (31 tahun) dan penampilannya mulai lambat dan kerap mengalami cedera. Tapi, promotor Bob Arum terus membesarkan hatinya untuk berlanjut.
Pertarungan terbesar yang diincarnya adalah melawan Sugar Ray Leonard. Tapi, sebelum itu, Hagler harus bentrok dulu dengan peraih medali perak Olimpiade Moscow 1980, John Mugabi dari Uganda. Di jalur profesional ketika itu Mugabi membukukan rekor tak terkalahkan dan semua pertandingan dimenangkan dengan KO/TKO. Tengok rekornya saat melawan Hagler: 26 (26 KO)-0-0.
Duel Hagler dan Mugabi semula dijadwalkan 14 November 1985. Namun, Hagler mengalami cedera punggung dan patah hidung saat sparring dengan Zack Hewit, maka pertandingan ditunda ke 10 Maret 1986 di Caesars Palace, Outdoor Arena, Las Vegas, AS. Pasar taruhan memfavoritkan Hagler 3:1 karena popularitas dan prestasinya jauh di atas Mugabi. Tak heran, Hagler pun dibayar jauh lebih tinggi 2,5 juta dolar AS, sedangkan Mugabi hanya mendapatkan 750.000 dolar AS.
Pertarungan itu ditampilkan di 500 lokasi sirkuit tertutup di AS dan Kanada dan tersedia untuk 3,5 juta rumah dengan bayar-per-tayang (pay-per-view). Ini adalah partai tinju pertama yang ditayangkan televisi kabel Showtime.
Laga itu berlangsung alot dan cukup menegangkan karena Mugabi memberi perlawanan keras dan sulit. Tapi, di ronde ke-6 Hagler melukai Mugabi, dan nyaris menyelesaikan pertarungan di ronde itu. Kondisi Mugabi yang tak stabil akibat luka yang hampir menutup mata kanannya, membuat Hagler kian bersemangat untuk menghentikan Mugabi. Puncaknya di ronde 11, Hagler benar-benar mengakhiri perlawanan Mugabi dengan dengan KO.
Banyak pengamat di sisi ring, termasuk analis Gil Clancy, memperhatikan bahwa Hagler menunjukkan tanda-tanda usia lanjt dan penampilannya menurun. Dia jauh lebih lambat dari tangan dan kaki, dan tampak lebih mudah untuk dipukul. Dia juga benar-benar berubah gaya pertarungan sebagai petinju yang apik, cepat mengepalkan menjadi seorang yang berkaki datar, menguntit, slugger untuk mengimbangi hilangnya kecepatan dan refleksnya.
Lantaran adanya penurunan, Hagler berpikir untuk pensiun. Apalagi setelah pertarungan itu Hagler mengalami kencing darah dan sempat dirawat di rumah sakit. Bahkan, Mugabi pun mengalami hal yang sama dan sama-sama dirawat di rumah sakit.
Namun, setelah sembuh, Hagler mengurungkan niatnya pensiun, dan siap meladeni Sugar Ray Leonard di duel berikutnya. Duel dengan Mugabi adalah kemenangan terakhir dalam karirnya di tinju.
Bersambung….
(TI/Martinez)
One comment on “Marvin Hagler (7): Kencing Darah, Kemenangan Terakhir”
Ulasan kisah legenda tinju kelas Menengah Marvin Hagler .. salah 1 dari Four Kings sangat detail dan menarik .. seakan kembali melihat masa jayanya Alm Hagler. Terima kasih Bung.