Davis Benavidez Foto: ist
David Benavidez Hentikan Kyrone Davis, Canelo Berikutnya?
Tinjuindonesia.com — Seperti diprediksi sebelumnya David Benavidez, 24 tahun, lebih berpeluang memenangkan pertandingan atas Kyrone Davis, 27 tahun. Itu karena ia punya pengalaman sebagai mantan juara dunia kelas menengah super (76,2 kg) WBC, dan juga persiapan Benavidez lebih panjang. Davis hanya punya waktu dua pekan mempersiapkan diri secara khusus karena menggantikan Jose Uzcetagui (seharusnya melawan Benavidez) yang gagal dalam tes penggunaan obat-obatan terlarang.
Tapi, bukan berarti Davis tak punya perlawanan dalam pertarungan non-gelar kelas menengah super 10 yang dilangsungkan di Footprint Center, Phoenix, Arizona, AS, Sabtu (13/11).
Dalam tayangan langsung di tvOne, Minggu (14/11) pagi WIB, pertarungan itu berlangsung ketat dan seru. Sejak ronde pertama Benavidez masih kesulitan menyarangkan pukulan-pukulan terbaiknya. Davis banyak berlari bak pelari marathon. Tapi, di ronde ke-2 dan 3, Benavidez semakin gencar memberi tekanan kepada Davis yang tak mau bermain jarak dekat. Kombinasi pukulan lurus, hook dan uppercut yang dilontarkan Benavidez cukup efektif mengenai sasaran.
Di ronde ke-4, Davis terpancing bermain di tali ring. Momen itu tak mau disia-siakan Benavidez dengan menghujamkan kombinasi pukulan ke arah wajah dan rusuk Davis. Tapi, Davis seperti tak merasakan pukulan-pukulan berbahaya itu, justru memberikan perlawanan gigih. Suasana pertandingan pun kian riuh dan adrenalin penonton meningkat. Apalagi stamina Benavidez terlihat agak menurun. Dikhawatirkan momen itu bisa dimanfaatkan Davis. Untung bel cepat berbunyi sehingga tak ada yang rontok.
Di ronde ke-5 dan 6, Benavidez kian bernafsu menjatuhkan Davis. Ia lakukan itu karena merasa di atas angin dengan mendominasi jalannya duel. Tapi, Davis masih terlihat masih bugar dan pantang mundur. Berbagai kombinasi pukulan yang dilontarkan Benavidez ke sasaran, tak mampu menggoyahkan Davis. Malah, Davis semakin berani berjual beli pukulan yang berbahaya.
Puncaknya di ronde 7, Benavidez terus berambisi menghentikan lawan dengan terus mengejar Davis di berbagai sudut dan melontarkan kombinasi pukulan-pukulan terbaiknya. Davis jadi bulan-bulanan Benavidez. Melihat kondisi itu pelatih Davis (Steve Breadman) dari sudut biru melempar handuk sebagai tanda anak asuhnya tak mampu melanjutkan duel karena berbahaya. Ini tindakan tepat dari pelatih ketika wasit lengah melihat kondisi petinju sudah babak belur. Meski Davis tak senang dengan keputusan pelatihnya, tapi nyawanya terselamatkan. Penonton di arena duel pun memberi aplus kepada pelatih karena itu dianggap tindakan tepat demi keselamatan petinju.
Wasit pun serta merta langsung menghentikan duel dan memberi kemenangan TKO kepada Benavidez. Dengan kemenangan ini, Benavidez semakin kokoh di peringkat 1 WBC, dan kian meyakinkan publik tinju sebagai lawan potensial bagi Saul ‘Canelo’ Alvarez, juara sejati kelas menengah super dari Meksiko. Memang sudah ada pembicaraan awal bahwa Benavidez diproyeksikan melawan Canelo pada Mei 2022. Tapi, kita tunggu bagaimana proses negosiasinya nanti.
Yang pasti, rekor Benavidez saat ini kian kinclong dan tak terkalahkan: 24 (22 KO)-0-0.
(TI/Martinez)