Kornelis Kwangu Langu (kiri) menang angka atas Mario Kali             Foto: ist

Peraih Medali Emas dan Perak di PON Papua Masih Dihiasi Muka-Muka Lama

Tinjuindonesia.com — Pertandingan final tinju PON Papua 2020 di GOR Cendrawasih, Jayapura, Rabu (13/10), siang hingga malam hampir tuntas. Dari 17 kelas yang dipertandingkan –7 kelas putri dan 10 kelas putra — hanya menyisakan kelas berat (91 kg) antara Erico Amanopunyo (Papua) dan Willis Riripoy (Jawa Tengah) yang sampai saat ini masih bersengketa dan belum ada keputusan.

Dari 17 kelas itu, baik petinju putri maupun putra yang meraih medali, khususnya Emas dan perak atau finalis, masih didominasi petinju muka-muka lama. Di kelas 45 kg putri: Ona Antryni Paays (Papua-Emas) dan Angela Niis (NTT-perak); kelas 48 kg putri: Endang (NTB-Emas) dan Nabila Maharani (Lampung-perak); kelas 51 kg putri: Aldriani Beatrichx Suguro (Kalsel-Emas) dan Selly Wanimbo (Papua-perak); kelas 54 kg putri: Novita Sinadia (DKI Jakarta-Emas) dan Karmila (NTB-perak); kelas 57 kg putri: Christina Marwan Jembay (Papua Barat-Emas) dan Silpa Lau Ratu (Kalsel-perak); kelas 60 kg putri: Huswatun Khasanah (NTB-Emas) dan Erniati Ngongo (NTT-perak); kelas 64 kg putri: Selomina Yerisetouw (Papua-Emas) dan Welmy Pariama (Maluku-perak).

Kelas 46 kg putra: Michael J.Abas (Sulut-Emas) dan Syartiel Alkilaus Rumaropen (Papua-perak); kelas 48 kg putra: Kornelis Kwangu Langu (Bali-Emas) dan Mario Kali (NTT-perak); kelas 52 kg putra: Ingatan Ilahi (Riau-Emas) dan Aldom Suguro (DKI Jakarta-perak); kelas 56 kg putra: Yulius Lumoly (Maluku-Emas) dan Yulius Bria (Bali-perak); kelas 60 kg putra: Matius Mandiangan (DKI Jakarta-Emas) dan Walmer Pasiale (Jawa Barat-perak); kelas 64 kg putra: Farrand Papendang (Sulut-Emas) dan Alfino Caesar Nanlohi (Jawa Barat-perak); kelas 69 kg putra: Sarohatua Lumbantobing (Sumut-Emas) dan Saputra Samada (NTB-perak); kelas 75 kg putra: Maichel Mustika (Jawa Barat-Emas) dan Cakti Putra (Bali-perak); kelas 81 kg putra: Bram Hendra Betaubun (Jawa Barat-Emas) dan Christian Toar Sompotan (Sulut-perak); dan kelas 91 kg putra: Erico Amanopunyo (Papua-   ) dan Willis Riripoy (Jawa Tengah-   ) masih dalam sengketa.

Masih dominasinya petinju-petinju lama, membuktikan regenerasi yang dilakukan Pengprov PERTINA masing-masing belum maksimal. Ini jadi tantangan berat ke depan bila ingin mengangkat wajah daerahnya maupun wajah Indonesia di dunia internasional. Apalagi petinju-petinju lama itu sudah sulit berkembang karena termakan usia.

Ada beberapa petinju muda yang punya potensi bagus untuk daerahnya dan bisa berkontribusi bagi Merah Putih. Mereka di kategori putri adalah Ona Antryani Paays (Papua-45 kg putri), Endang (NTB-48 kg putri), Nabila Maharani (Lampung-48 kg putri), Karmila (NTB-54 kg putri), Silpa Lau Ratu (Kalsel-57 kg putri), Erniati Ngongo (NTT-60 kg putri), Selomina Yerisetouw (Papua-64 kg putri).

Di kategori putra adalah Michael J.Abas (Sulut-46 kg putra), Mario Kali (NTT-48 kg putra), Ingatan Ilahi (Riau-52 kg putra), Walmer Pasiale (Jabar-60 kg putra), Alfino Caesar Nanlohi (64 kg-putra), Sarohatua Lumbantobing (Sumut-69 kg), dan Maichel Mustika (Jabar-75 kg putra).

Jika petinju-petinju yang relatif muda ini dibina dengan baik dan disiplin, serta ditangani pelatih yang berkualitas, maka akan menjadi petinju hebat, bukan hanya bagi daerahnya, tapi bisa mengangkat nama Indonesia berbagai di pentas internasional.

(TI/Martinez)

 

 

 

14 October 2021

ANDA MENJAGOKAN SIAPA

DUEL PERTAMA TIBO MONABESA MEMPERTAHANKAN GELAR KELAS TERBANG YUNIOR WBC INTERNATIONAL, ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

View Results

Loading ... Loading ...

APA KOMENTAR ANDA?
ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

Silakan berkomentar dengan baik dan mendidik tanpa mengandung unsur-unsur SARA. Redaksi berhak mengedit dan tidak meneruskan komentar yang tidak layak untuk dipublikasikan.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>