Anthony Joshua Foto: Mark Robinson/Matchroom Boxing
Anthony Joshua Salahkan Cedera Matanya, Ingin Rematch dengan Oleksandr Usyk
Tinjuindonesia.com — Seperti biasa ada yang petinju tidak mau mengakui kekalahannya dan mencari-cari alasan. Itu yang terjadi dengan Anthony Joshua (Inggris), 31 tahun, mantan juara dunia kelas berat (+90,7 kg) WBA Super, IBF, WBO, dan IBO.
Setelah gagal mempertahankan empat sabuknya itu dengan angka mutlak dan memalukan dari petinju tak diunggulkan Oleksandr Usyk (Ukraina), 34 tahun, di Tottenham Hotspurs Stadium, Tottenham, Inggris, Sabtu (25/9) atau Minggu (26/9) dinihari WIB, ia memberi alasan tak bisa melihat sejak ronde 9 akibat cedera matanya sehingga tak memberi perlawanan berarti seperti ronde-ronde sebelumnya.
“Selamat kepada pemenang, dan kami akan kembali lagi,” kata Joshua pada konferensi pers pasca-pertarungan setelah kalah dari Usyk.
“Saya akan segera kembali berlatih. 12 ronde yang luar biasa. Pengalaman hebat di atas ring, dan kami akan segera melakukannya lagi (duel ulang). Apa yang salah? Hanya mengambil kerugian, tapi kami akan memperbaikinya. Saya tidak bisa melihat di ronde kesembilan. Saya tidak bisa melihat apa-apa, sungguh. Mata saya tertutup. Ini adalah pertama kalinya saya tidak bisa melihat dalam pertarungan. Tapi, kami akan segera kembali untuk melakukannya lagi (rematch),” ujar Joshua.
Sejak Joshua pertama kali kalah KO dari John Ruiz Jr, berbagai pihak termasuk Lennox Lewis rekan Joshua, minta Joshua ganti pelatihnya, Robert McCracken. Tapi, itu tak pernah digubris, malah Joshua menyalahkan mereka yang ingin memisahkan dirinya dengan McCracken yang menanganinya sejak amatir.
Lewis mencontohkan dirinya ketika kalah TKO di ronde 2 dari Oliver McCall (AS), 24 September 1994, dalam perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC, karena faktor pelatih. Sadar akan hal itu, Lewis langsung menggantikan pelatih Pepe Correa dengan pelatih AS bertangan dingin Emanuel Staward. Sejak saat itu, Lewis bangkit kembali dan merajai kelas berat.
“Saya katakan Anda tidak bisa pergi ke universitas dengan guru berkualitas kelas tiga kepada Anda,” kata Lewis kepada Daily Mail London. “Mereka tidak akan memiliki jawaban yang Anda butuhkan di tingkat itu. Anda membutuhkan seorang profesor saat itu,” tandasnya.
(TI/Martinez)