Nordine Oubaali vs Nonito Donaire Foto: ist
Nordine Oubaali vs Nonito Donaire Live di tvOne, Minggu (30/5) pagi WIB
Tinjuindonesia.com — Duel wajib (mandatory fight) kejuaraan dunia kelas bantam (53,5 kg) WBC antara juara bertahan Nordine Oubaali (Prancis), 34 tahun, dan peringkat 1 WBC Nonito Donaire (Filipina), 38 tahun, di Dignity Health Sports Park, Carson, AS, Sabtu (29/5), akan disiarkan langsung (Live) tvOne, Minggu (30/5) pagi WIB.
Duel ini sesungguhnya sudah terjadi tahun lalu, tapi karena Nordine dan Donaire sama-sama kena covid-19, maka duel tersebut ditunda hingga sekarang baru akan direalisasikan.
Nordine, petinju kidal berdarah Maroko, bukan sembarang juara dunia WBC. Ia jadi juara WBC setelah dalam perebutan sabuk lowong melawan Rau’shee Warren (AS), 19 Januari 2019, menang angka mutlak. Lantas, sabuk tersebut sudah dua kali dipertahankan: saat menang TKO di ronde atas Arthur Villanueva (Filipina), 6 Juli 2019, dan menang angka mutlak atas Takuma Inoue (Jepang), 7 November 2019.
Di amatir, pernah dua kali tampil di Olimpiade: Beijing 2008, dan London 2012. Di Beijing hanya sampai babak kedua, tapi di London sampai babak perempat final. Tapi, ia pernah merebut medali perunggu di Kejuaraan Dunia AIBA 2007 di Chicago, AS. Kini, petinju dengan tinggi badan 161 cm itu membukuka rekor tak terkalahkan: 17 (12 KO)-0-0, dan persentase kemenangan KO: 70,59%.
Sedangkan, Donaire adalah petinju veteran yang pernah menyandang sabuk juara dunia di empat kelas berbeda: terbang (50,8 kg), bantam (53,5 kg), bantam super/bulu yunior (55,3 kg), dan bulu (57,1 kg). Namun, perjalanan karirnya tak mulus. Tengok rekornya: 40 (26 KO)-6 (1 KO)-0. Petinju bergaya ortodoks dengan tinggi badan 170 cm ini terakhir bertanding saat kalah angka mutlak dari petinju Jepang Naoya Inoue (7 November 2019) dalam duel mempertahankan gelarnya IBF dan WBA super. Meski begitu, Donaire sangat berpengalaman dan kerap melawan petinju-petinju top.
Rekam jejak Donaire di amatir, tak sehebat Nordine. Donaire yang pernah tinggal di AS ini, pernah jadi juara nasional AS pada 2000. Ia juga pernah ikut seleksi tim AS menuju Olimpiade Sydney 2000, tapi kalah dari Brian Viloria di babak ketiga sehingga tak lolos ke Olimpiade.
Duel ini diprediksi ketat, seru, dan menarik. Tak mudah untuk untuk menentukan siapa bakal tampil sebagai pemenang.
(TI/Martinez)