Josh Taylor saat jatuhkan Jose Ramirez Foto: Mikey Williams/Top Rank
Dua Kali Rontokkan Ramirez, Taylor Menang Angka & Bikin Sejarah buat Skotlandia
Tinjuindonesia.com — Josh Taylor, 30 tahun, tampil cerdas, cerdik, taktis, dan itu sesuai rencana. Ia juga berani meladeni gaya permainan Jose Carlos Ramirez, 28 tahun, yang mengkombinasikan gaya AS dan Meksiko dengan pertarungan jarak dekat. Itu yang terjadi dalam duel unifikasi empat sabuk juara dunia kelas welter yunior/ringan super (63,5 kg) WBC, WBA Super, IBF, dan WBO di Virgin Hotels, Las Vegas, Nevada, AS, Sabtu (22/5) malam.
Dalam tayangan langsung di tvOne, Minggu (23/5) pagi WIB, terlihat kedua petinju langsung tancap gas dengan tempo permainan yang tinggi dan berjual beli pukulan dalam jarak dekat sejak ronde pertama. Ramirez yang bergaya ortodoks berusaha mendikte permainan Taylor, tapi Taylor yang bergaya kidal lebih cerdik dengan memperkuat double cover dan menghindar, atau merangkul ketika dalam kondisi terdesak.
Kemudian, Taylor memaksimalkan hook kiri dan uppercut ketika melihat momen yang tepat. Itu terbukti di ronde 6, satu pukulan hook kiri yang keras mengenai rahang Ramirez hingga terkapar. Ramirez bangkit berdiri dan melanjutkan duel dalam kondisi yang belum prima, tapi beruntung bel cepat berbunyi sehingga Ramirez terselamatkan dari KO.
Di ronde 7, Ramirez tampak belum benar-benar pulih tapi berani berjual beli pukulan dalam jarak dekat. Dalam situasi seperti ini, Taylor yang merasa di atas angin semakin berani melayani setiap serangan yang dilakukan Ramirez. Dan, tanpa diduga, satu uppercut kiri yang keras menghantam dagu Ramirez hingga terkapar lagi. Tapi, Ramirez bisa bangkit lagi dan melanjutkan duel.
Dua kali rontok, tak menciutkan nyali Ramirez. Ia tetap konsisten menyerang dalam jarak dekat, dan pertandingan tetap ketat dan seru. Bahkan, di ronde 9, 10, 11, Ramirez yang lebih mendominasi pertandingan sehingga unggul dalam pengumpulan angka. Bahkan, di ronde-ronde awal (2, 3, 4) masih dikuasai Ramirez. Kalau saja Taylor tidak memukul jatuh dua kali Ramirez, hasilnya bisa imbang karena pertandingan sangat ketat dan berimbang.
Dua kali menjatuhkan Ramirez itulah yang membuat Taylor lebih unggul dan menang angka mutlak (unanimous decision): 114-112 (Steve Weisfeld), 114-112 (Dave Morreti), 114-112 (Tim Cheatam). Hasil ini juga sesuai dengan jajak pendapat tinjuindonesia.com yang memfavoritkan Taylor 63%, dan Ramirez 37%.
Kemenangan Taylor ini, tak hanya menyatukan empat sabuk juara dunia atau sebagai juara dunia sejati kelas welter yunior, tapi mencatat sejarah bagi negaranya Skotlandia sebagai petinju pertama yang menyandang sabuk juara dunia. Petinju Skotlandia yang pernah juara dunia adalah Alex Arthur, Ken Buchanan, Ricky Burns, Pat Clinton, Scott Harrison, Johny Hill, Tancy Lee, dan lain-lain.
(TI/Martinez)