Claressa Shields ingin menaklukkan olahraga lain. Foto: ESPN
Claressa Shields Umumkan Hijrah ke MMA Mulai 10 Juni di Atlantic City
Tinjuindonesia.com — Fenomena pertandingan eksibisi oleh para legenda tinju, dan petinju yang bertanding dengan atlet MMA seperti Floyd Mayweather Jr vs Conor McGregor, bahkan Oscar de la Hoya akan bertanding dengan petarung MMA pada 3 Juli nanti, dan sekarang Claressa Shields hijrah ke MMA dengan bendera PFL (Professional Fighter League) dan akan bertanding dengan atlet MMA pada 10 Juni di Atlantic City, New Jersey, AS, menjadi pertanyaan bagi eksistensi tinju.
Para legenda yang bertanding eksibisi antara sesama mantan petinju, dan Mayweather Jr yang bertanding dengan McGregor, masih bisa dipahami karena bertanding dalam jalur tinju. Tapi, Oscar yang mau bertanding dengan atlet MMA, dan Claressa yang hijrah ke MMA, justru jadi pertanyaan besar. Sebab, keduanya sama-sama punya nama besar di amatir dan profesional.
Oscar dan Claressa sama-sama menyumbang medali emas di Olimpiade bagi negaranya, AS. Bedanya, Oscar sekali raih emas di Olimpiade Barcelona 1992, sedangkan Claressa dua kali rebut emas: Olimpiade London 2012, dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Di jalur pro, Oscar jadi juara dunia di enam kelas berbeda (ringan yunior sampai menengah), dan Claressa dua kali juara dunia sejati di dua kelas berbeda (menengah yunior dan menengah).
Prestasi sudah paripurna, uang pun sudah menumpuk. Lantas, apa yang dicari? Ternyata, masih butuh uang yang lebih banyak dan mengorbankan citra tinju. Kita tahu, perusahaan Oscar, The Golden Boy Promotion saat ini sudah kalah saing dengan Top Rank (milik Bob Arum), Matchroom Boxing (milik Eddie Hearn), dan Primier Boxing Champion (milik Al Haymon).
Sedangkan, Claressa selalu terobsesi dengan bayaran super wah yang didapatkan Mayweather Jr dan Manny Pacquiao. Dia lupa, kalau tinju wanita tak bisa dijual seperti tinju pria. Para promotor juga tak mau mengeksploitasi para petinju wanita. Sebab, kemampuannya terbatas dan mengingat kodratnya sebagai wanita.
Hijrahnya Claressa, 26 tahun, ke MMA akan mendapatkan bayaran jauh lebih besar dari tinju? Bisa ya, bisa tidak. Toh, selama ini diketahui bayaran petarung-petarung MMA belum mampu mengalahkan petinju. Bagaimana kalau Claressa sebagai super women tinju kalah dengan petarung MMA, jelas akan merusak citra diri dan tinju.
“Saya telah berjuang untuk warisan tinju cukup lama! Saya siap menghasilkan uang sungguhan, sementara saya mencari lebih banyak warisan. Tidak ada petinju — pria atau wanita — yang telah mencapai apa yang telah saya capai,” ungkap Claressa.
“Mengalami pandemi adalah saat yang menyedihkan bagi saya. Saya tidak berada di atas ring. Berat badan saya bertambah banyak. Saya telah mencapai segalanya dalam tinju. Dalam benak saya, saya seperti ‘saatnya mencoba MMA. Saat ini, waktunya telah tiba untuk melebarkan sayapnya, dan berusaha menaklukkan olahraga lain,” ujar pemilik rekor 11 (2 KO)-0-0.
(TI/Martinez)