Milasari Anggraini (Ketum Baru FTPI) Foto: Dok.Milasari
Milasari Nakhoda Baru Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI)
Tinjuindonesia.com — Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI), salah satu badan tinju profesional di Indonesia, punya nahkoda baru. Dalam rapat koordinasi Dewan Pendiri dan Pengurus Pusat, yang dipimpin Ketua Dewan Pembina FTPI Prof.Dr.H.Paiman Raharjo,M.Si yang juga Staf Ahli Menpora Bidang Mahasiswa dan Kepemudaan, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (30/3), memilih Milasari Kusumo Anggraini sebagai Ketua Umum FTPI periode 2021-2026. Pemilihan yang berlangsung secara aklamasi menggantikan Neneng A Tuty yang telah selesai masa jabatannya.
Salah satu alasan Milasari dipilih karena bukan orang baru dalam dunia tinju. Ia sangat memahami tinju dan dikenal sebagai promotor tinju yang punya jaringan kuat dengan pelaku dan tokoh-tokoh tinju di AS dan Eropa. Anaknya, Verrel Dylastra adalah seorang petinju amatir yang pernah meraih Golden Gloves di salah satu negara bagian di AS. Maka, ketika didapuk menjadi Ketum FTPI, Milasari sangat fasih berbicara tinju, khususnya bagaimana rencana membawa FTPI ke depan.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Pendiri, Dewan Pembina, dan Pengurus Pusat yang telah memberi kepercayaan kepada dirinya memimpin FTPI. Untuk itu, ia berjanji akan segera melakukan langkah-langkah perubahan. Maka, perlu dukungan dan kerjasama yang solid dari berbagai stakeholder FTPI dan seluruh insan tinju Indonesia. “Saya tak mau janji muluk-muluk, tapi saya akan lakukan apa yang bisa saya lakukan demi kemajuan tinju Indonesia,” ucap Milasari.
Demi tercapainya cita-cita itu, ia akan segera mengadakan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) FTPI, pembenahan organisasi, mendorong dan menciptakan banyak promotor agar frekuensi pertandingan meningkat, mengadakan pelatihan/penataran ofisial ring (wasit/hakim, dokter, supervisor, pemukul bel, time keeper), membuat website FTPI, mendorong kampus-kampus untuk mendirikan sasana tinju, mempersiapkan pertandingan memperebutkan Piala Menpora pada Agustus nanti (telah mendapat lampu hijau dari Menpora) dan Piala Presiden pada November (telah mendapat lampu hijau dari Presiden Jokowi), dan berbagai program lainnya.
Konsekuensi sebagai Ketum organisasi tinju pro, harus melepaskan atributnya sebagai promotor, manajer, pelatih, matchmaker. Maka, Milasari menyerahkan kepromotorannya kepada anaknya Verrel atau Vincent untuk menggelar berbagai pertandingan tinju pro melalui V’s Boxing sebagai benderanya.
“Verrel atau Vincent menggantikan saya supaya pertandingan tetap jalan, dan aktivitas FTPI tidak berhenti. Saya juga mendorong masyarakat untuk tampil sebagai promotor agar tinju Indonesia kembali bergairah. Setelah Ellyas Pical, Nico Thomas, Mohamad Rachman, dan Chrisjohn, kita tidak punya juara dunia lagi. Daud Yordan juga sudah tidak seperti dulu lagi. Tekad saya adalah Indonesia punya juara dunia lagi,” papar Milasari.
(TI/Martinez)