Eddie Hearn & Devin Haney Foto: ist
Eddie Hearn Tolak Permintaan Teofimo Lopez sebesar 10 Juta Dola AS
Tinjuindonesia.com — Teofimo Lopez, 23 tahun, yang mengklaim diri sebagai juara sejati (raja) kelas ringan (61,2 kg) dianggap berlebihan. Tapi, faktanya memang demikian karena ia menyandang empat sabuk juara dunia bergengsi kelas ringan: WBC Franchise, WBA Super, IBF, dan WBO. Namun, proses untuk mencapai posisi tersebut masih menjadi perdebatan publik tinju dunia.
Pasalnya, Lopez tidak mengumpulkan atau merebut empat sabuk itu satu-persatu. Ketika menyatukan empat sabuk tersebut, tiga sabuk (WBC Frachise, WBA Super, dan WBO) langsung direbut dari Vasyl Lomachenko (Ukraina), 17 Oktober 2020. Itu pun kemenangan yang diraihnya masih ramai dipertanyakan sampai sekarang karena berbau kontroversial. Meski tiga hakim memberinya kemenangan angka mutlak.
Berbeda nuansa dan keyakinan publik, jika Lopez merebut sabuk satu-persatu. Misalnya, setelah juara IBF, lalu rebut sabuk WBO dari petinju lain, usai itu merebut lagi sabuk WBA Super, dan setelah itu merebut sabuk WBC Franchise. Karena tak melalui proses itulah, publik tidak terlalu yakin dengan kemampuan Lopez sehingga dianggap berlebihan mengklaim diri sebagai raja atau juara sejati kelas ringan.
Dengan dasar itu pula, Eddie Hearn (Bos Matchroom Boxing) yang juga promotor Devin Haney (Juara dunia kelas ringan WBC) tolak permintaan bayaran 10 juta dolar AS dari Lopez untuk berjibaku dengan Haney. “Saya pikir Teofimo Lopez melawan Haney adalah pertarungan luar biasa. Dengar, Teofimo meminta saya bayaran 10 juta dolar AS untuk pertarungan itu, ” ungkap Hearn.
“Dia tidak bisa sampai di angka seperti itu, tapi saya yakin kita bisa memberinya tawaran yang bagus. Teofimo saat ini adalah mimpi buruk bagi Bob Arum (promotor Teofimo). Bob tidak berbasa-basi saat ini, dia sudah cukup. Jadi, Teofimo mengatakan, ‘Saya ingin ini, minimum $ 5 juta, saya ingin $ 8 juta, saya ingin $ 9 juta, saya ingin $ 10 juta.’ Jadi sekarang, saya akan menyerahkannya kepada Bob Arum (Top Rank) untuk angka-angka secara bersama-sama, karena dalam situasi dunia sekarang itu tidak akan terjadi,” papar Hearn.
(TI/Martinez)