Vasyl Lomachenko (kiri) vs Teofimo Lopez Foto: Mikey Williams
Vasyl Lomachenko Tuding Ada Suap, Teofimo Lopez Naik Pitam
Tinjuindonesia.com — Kemenangan angkat mutlak Teofimo Lopez (AS-Honduras) atas Vasyl Lomanchenko (Ukraina) dalam duel unifikasi empat sabuk juara dunia (WBC, WBA super, IBF, WBO) kelas ringan (61,2 kg) di The Bubble, MGM Grand Hotel & Casino, Las Vegas, Nevada, AS, Sabtu (17/10) atau Minggu (18/10) WIB, masih memantik masalah.
Lomachenko dan tim tak puas dengan hasil tersebut dan setelah berulang-ulang menyaksikan duel itu melalui rekaman video, menilai Lopez tak pantas memenangi duel. Seharusnya, Lomachenko yang memenangi pertarungan, atau paling tidak, hasil duel itu seri (draw). Dan, itu sesuai dengan penilaian mayoritas publik yang menyaksikan duel tersebut di arena pertandingan maupun melalui layar televisi.
Apalagi dari penilaian tiga hakim itu ada yang tak masuk akal. Julie Lederman yang memberikan nilai 119-109 sangat tidak masuk akal dan menuai kritik sangat tajam. Pun Steve Weisfeld yang memberikan nilai 117-111 mendapat kritik tajam. Padahal, Weisfeld biasanya dipuji sebagai hakim yang berintegritas baik. Yang tak banyak mendapat kritik hanyalah Tim Cheatham yang memberikan nilai 116-112.
“Kemenangannya ini mencerminkan bias terhadap diri saya sendiri,” kata Lomachenko. “Jika kita menghitung skor secara ketat berdasarkan buku, kartu skornya akan berbeda. Ini tentang disuap. Tidak ada yang jujur tentang penjurian. Saya tidak tahu game siapa itu. Saya pikir itu adalah permainan seseorang,” papar Lomachenko tanpa menyebut nama seseorang itu.
Mendengar ucapan Lomachenko itu, Lopez naik pitam. “Saya tahu dia mungkin akan datang dengan alasan cedera, atau sesuatu seperti itu,” kata Lopez pada BoxingScene.com Minggu pagi (20/12) di Alamodome, setelah menyaksikan kemenangan angka mutlak Canelo Alvarez atas Callum Smith.
“Atau mungkin dia terlalu tua dan akan pensiun. Ada banyak keributan yang terjadi, dan saya tahu apa yang akan mereka lemparkan kepada saya ketika saya mengalahkan orang ini. Pernyataannya seperti itu benar-benar mengejutkan saya. Itu mengejutkan saya, tetapi pada saat yang sama, maksud saya, apalagi yang bisa saya harapkan dari seorang pria yang pergi tanpa membicarakan kesalahannya dalam konferensi pers pasca-pertarungan? Dia tidak muncul untuk siapa pun. Jadi, saya pikir pernyataan ini hanya menunjukkan orang seperti apa dia sebenarnya,” tutur Lopez.
“Saya pikir itu hanya membuat orang lain terlihat buruk. Ketika mereka berbicara tentang sesuatu yang secara realistis, dilihat orang lain secara berbeda, orang itu merasa mereka ingin melihatnya seseorang yang tidak mau menerima kekalahannya. Jadi, tidak ada gunanya, tidak ada gunanya mendengar orang ini. Dia tidak ingin bertanding lagi,” ujar Lopez.
(TI/Martinez)