Promo Floyd Mayweather Jr vs Paul Logan Foto: ist
Floyd Mayweather Jr Eksibisi Lawan Paul Logan
Tinjuindonesia.com — Terinspirasi dari duel eksibisi Mike Tyson vs Roy Jones Jr pada 28 November lalu, Floyd Mayweather Jr mengikuti jejak dua legenda tersebut. Petinju yang dikenal sebagai best pound for pound itu memutuskan duel eksibisi dengan petinju pemula yang juga bintang YouTube Paul Logan (AS) pada 20 Februari 2021.
Meski begitu, belum ditentukan tempat duel dan bermain di kelas apa. Yang pasti, eksibisi ini akan disiarkan melalui televisi kabel Pay-per-view (PPV), dan akan didistribusikan melalui FanMio.com, situs web yang didedikasikan untuk menjual temu sapa online dengan selebriti dari semua genre.
Untuk meyakinkan publik dan penggemar kedua petinju, penjualan PPV mulai dilakukan dengan harga 24,99 dolar AS dan tahap kedua naik menjadi 39,99 dolar AS hingga 28 Desember 2020. Penjualan itu ditargetkan 1.000.000 pembeli. Kemudian, akan naik lagi menjadi 59,99 dolar AS pada 29 Desember. Dan, pada 11 Februari 2021 naik lagi menjadi 69,99 dolar AS.
Dengan variasi harga jual PPV itu, banyak yang meragukan mencapai target. Pasalnya, duel eksibisi ini nuansanya sangat berbeda dengan Tyson vs Jones Jr yang menghasilkan 1,6 juta pembeli PPV. Pasalnya, Mayweather Jr menghadapi Logan yang baru sekali bertanding. Itu pun Logan kalah angka.
Logan, 25 tahun, bertanding dengan Olajide William Olatunji (Inggris), 27 tahun, di kelas penjelajah/kruiser (90,7 kg) pada 9 November 2019 di Staples Center, Los Angeles, AS. Hasilnya, Olajide menang angka tipis (Split decision). Olajide yang juga bintang YouTube ini pernah bertanding sekali dengan Logan di ring amatir pada 25 Agustus 2018 dan dimenangkan dengan angka secara kontroversial oleh Olajide.
Jika membandingkan kualitas teknik, pukulan, prestasi, dan pengalaman bertanding Mayweather Jr dan Logan sangat jauh berbeda seperti langit dan bumi. Apalagi Mayweather Jr yang terkenal jagoan di kelas welter (66,6 kg) lalu bertanding dengan Logan di kelas penjelajah akan seperti apa pertandingannya. Meski itu hanya eksibisi takkan menarik untuk disaksikan. Namun, semua itu tergantung promosi yang dilakukan penyelenggara (promotor).
(TI/Martinez)