Arce Unsulangi (paling kanan), Ndondo (paling kiri) & Petinju Sasana Aquase. Foto: rondeaktual
Selamat Jalan Coach Arce Unsulangi!
Tinjuindonesia.com — Dunia tinju pro Indonesia berduka. Pelatih tinju profesional Arce Unsulangi mengembuskan nafas yang terakhir di usianya yang ke-57 tahun, di sebuah rumah sakit di Tangerang, Banten, Jumat (30/10), Pukul 00.58 WIB. Dikabarkan beberapa hari belakangan almarhum dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi asam urat. Dan, memang selama ini ia menderita asam urat yang cukup tinggi.
Meski begitu, pelatih yang juga mantan petinju asal Kawanua ini tetap melatih petinjunya di Sasana Aquase Tangerang, milik Fandy Juney ‘Ndondo’ Sugiarto (anak almarmum promotor terkenal Herry ‘Aseng’ Sugiarto). “Kami merasa sangat kehilangan. Kalau tidak ada dia, tidak ada yang bisa melanjutkan sasana ini,” kata Ndondo kepada tinjuindonesia.com.
Tak hanya Ndondo dan sasana Aquase yang merasa kehilangan, publik tinju pro Indonesia juga merasa sangat kehilangan. Ia pelatih yang baik, disiplin, dan konsisten. Banyak petinju telah dilahirkan menjadi juara nasional dan internasional, termasuk di sasana Aquase. Dua petinju yang punya nama besar seperti Vicky Tahumil dan Hengky Wuwungan adalah berkat tangan dinginnya.
Saat menjadi petinju pro, ia bergabung di sasana Arseto Jakarta, milik promotor legenda Tourino Tidar. Kemudian, ia mengawali karirnya sebagai pelatih di sasana JK (milik Jorgie Khoe) Jakarta Utara, lalu sempat melatih di Sasana Rokatenda Surabaya (milik promotor Damianus Wera). Dan, terakhir berlabuh di sasana Aquase Tangerang, dan itu direkomendasi oleh tinjuindonesia.com kepada Ndondo.
Syarifudin Lado, rekan sejawat Arce juga mengaku sangat sedih dengan kepergian Arce. “Almarhum sudah seperti keluarga sendiri. Dia sangat baik, kalau ada apa-apa, langsung kontak saya. Makanya saya sangat sedih dengan kepergian beliau. Juga seluruh anggota KBTI (Keluarga Besar Tinju Profesional Indonesia) sangat kehilangan. Selamat jalan coach Arce, semoga amal ibadahnya mendapat tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Lado yang juga salah satu anggota KBTI.
Jenazah almarhum dimakamkan di TPU Tangerang, Jumat (30/10) siang. Julio Unsulangi, anak Arce yang juga petinju, menyampaikan permohonan maaf jika ayahnya punya salah semasa hidupnya. “Mohon dimaafkan jika beliau ada salah, yang disengaja mapun tidak disengaja,” ujar Julio.
Selamat Jalan Coach Arce! Kami insan tinju Indonesia takkan melupakan nama dan karya-karyamu!
(TI/Martinez)