Leo Santa Cruz termotivasi ayahnya yang menderita kanker.          Foto: ist

Leo Santa Cruz Bertanding untuk Ayahnya yang Menderita Kanker

Tinjuindonesia.com — Hampir semua petinju bertanding untuk keluarganya. Adalah Leo Santa Cruz (AS-Meksiko) lebih termotivasi dari biasanya saat akan baku pukul dengan Gervonta Davis (AS) di Alamodome, San Antonio, Texas, AS, Sabtu (31/10) atau Minggu (1/11) WIB, yang akan disiarkan langsung tvOne.

Ia bertekad kuat mengalahkan Davis karena ingin mempersembahkan kemenangan yang pertama dan terutama untuk pelatih yang juga ayahnya, Jose Santa Cruz yang saat ini duduk di kursi roda karena menderita kanker, juga hampir meninggal dunia karena kena covid-19 selama musim panas. Meski dalam kondisi tak sehat seperti itu, Jose tetap melatih Leo dan menyusun strategi untuk menghadapi Davis yang diunggulkan 6:1.

Jose melatih tinju Leo sejak kecil bersama kakaknya, Jose Armando Santa Cruz, serta Antonio Santa Cruz (adik Leo). Prestasi terbaik Armando hanya jadi juara dunia sementara (interim) WBC kelas ringan (61,2 kg) dan pensiun setelah kalah TKO dari Zab Judah, 16 Juli 2010. Antonio masih aktif bertinju, namun prestasinya belum ada.

Sedangkan, Leo sudah juara dunia di empat kelas berbeda: bantam (53,5 kg) IBF, bantam super/bulu yunior (55,3 kg) WBC, bulu (57,1 kg) WBA Super, dan bulu super/ringan yunior (58,9 kg) WBA Super. Semua itu berkat tangan dingin sang ayah Jose.

Jose menghabiskan lebih dari sebulan di rumah sakit pada bulan Juni dan Juli. Setelah pulih dari virus corona, Jose tetap dengan kursi roda melatih Leo dan Antonio. “Saya berjuang untuk keluarga saya, untuk ayah saya,” kata Leo dalam episode terbaru Showtime “ALL ACCESS: Davis vs. Santa Cruz”. Ketika menayangkan cuplikan Jose di sasana dan di rumah, Jose tetap bekerja dengan putranya selama beberapa minggu terakhir.

“Ayah saya sangat berarti bagi saya. Semua yang saya miliki adalah berkat dia karena dia yang mendorong saya setiap hari,” kata Leo.

Jose yang sangat tangguh selamat dari COVID-19.  Sejak lama ia menderita multiple myeloma Stadium 3, kanker yang memengaruhi sel plasma di sumsum tulang sudah cukup lama. Perawatan intensif Jose terus dilakukan, tapi ia dengan berani melawan penyakit itu termasuk kemoterapi dan operasi tulang belakang dan menyebabkan efek samping yang berkepanjangan.

Ketika Leo akan bertanding dengan Carl Frampton (Irlandia), 30 Juli 2016 di Barclays Center, Brooklyn, New York, AS, Jose melatih Leo dari atas kursi roda. Itu situasi yang sulit, dan akhirnya Leo kalah angka mayoritas. Sabuk juara dunia kelas bulu (57,1 kg) WBA yang disandang Leo pun melayang.

Di duel ulang, 28 Januari 2017 di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Leo membalas kekalahan dengan kemenangan angka mayoritas atas Frampton. Gelar juara dunia WBA itu kembali ke tangan Leo. Syukurlah kanker Jose mulai sembuh pada musim semi berikutnya, ketika Leo berlatih untuk pertandingan ulang melawan Abner Mares, 9 Juni 2018. Alhasil Leo menang angka mutlak dan mempertahankan gelar juara dunia WBA.

(TI/Martinez)

 

27 October 2020

ANDA MENJAGOKAN SIAPA

DUEL PERTAMA TIBO MONABESA MEMPERTAHANKAN GELAR KELAS TERBANG YUNIOR WBC INTERNATIONAL, ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

View Results

Loading ... Loading ...

APA KOMENTAR ANDA?
ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

Silakan berkomentar dengan baik dan mendidik tanpa mengandung unsur-unsur SARA. Redaksi berhak mengedit dan tidak meneruskan komentar yang tidak layak untuk dipublikasikan.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>