Jose Pedraza (kiri) & Javier Molina Foto: Mikey Williams/Top Rank
Duel Batu Loncatan bagi Jose Pedraza melawan Javier Molina
Tinjuindonesia.com — Jose Pedraza (Puerto Riko), 31 tahun, setelah gagal unifikasi sabuk juara dunia kelas ringan (61,2 kg) WBO yang disandangnya dengan Vasiliy Lomachenko yang saat itu menyandang sabuk juara dunia WBA pada 8 Desember 2018, kembali menata perjalanan karirnya menjadi juara dunia.
Usai kalah angka dari Lomachenko, Pedraza sudah tiga kali naik ring: menang TKO atas Antonio Lozada Torres (25 Mei 2019), kalah angka mutlak dari Joe Zepeda (14 September 2019), dan menang angka mutlak atas Mikkel LesPierre (2 Juli 2020). Besok, Sabtu (19/9) di The Bubble, MGM Grand, Las Vegas, Nevada, AS, atau Minggu (20/9) WIB pagi, Pedraza akan berjibaku non-gelar melawan Javier Molina (AS), 30 tahun.
Laga Pedraza-Molina sebenarnya dijadwalkan Juli silam. Tapi, karena pandemi covid-19, duel itu dibatalkan sehingga baru sekarang direalisasikan. “Saya sedang berlatih ketika pertarungan [Molina] ditunda. Saya berlatih keras, dalam mode latihan penuh. Itulah mengapa saya memberikan penampilan yang bagus saat melawan Mikkel LesPierre (pengganti Molina),” kata Pedraza kepada BoxingScene.com. “Bahkan ketika pertarungan itu dibatalkan, saya tetap berada di kamp pelatihan. Saat pertarungan itu ditunda, saya tetap bugar menunggu tanggal baru hingga sekarang,” ungkapnya.
Bagi Pedraza, duel dengan Molina hanya sebagai batu loncatan menuju kejuaraan dunia. “Saya di sini untuk berjuang dan menampilkan kinerja yang baik, dan ingin menjadi juara dunia sekali lagi,” ujar Pedraza yang mengantongi rekor 27 (13 KO)-3 (1 KO)-0. Meski begitu, Pedraza tetap mewaspadai Molina yang memiliki rekor 22 (9 KO)-2-0. “Dia lawan yang bagus, tapi saya sudah siap menghadapinya,” tukas Pedraza yang dijuluki Sniper.
(TI/Martinez)