Jamel Herring sempat menjatuhkan Jonathan Oquendo di ronde 3. Foto: ist
Jamel Herring Menang Diskualifikasi di Ronde 8 atas Jonathan Oquendo
Tinjuindonesia.com — Pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas bulu super/ringan yunior (58,9 kg) WBO antara juara bertahan Jamel Herring (AS) dan Jonathan Oquendo (Puerto Riko) di The Bubble, MGM Grand, Las Vegas, Nevada, AS, Sabtu (5/9) atau Minggu (6/9) pagi yang disiarkan langsung tvOne, berakhir dengan kemenangan diskualifikasi di ronde 8 oleh Herring. Itu terjadi karena Herring mengaku tak bisa melihat setelah alis mata kanannya terluka akibat benturan kepala di ronde 5.
Oquendo tentu tak happy menerima keputusan tersebut karena merasa pertarungan masih berjalan baik, dan luka yang diderita Herring tak terlalu berbahaya. Mestinya pertandingan terus dilanjutkan sampai ronde 12 selesai. Tapi, apa boleh buat keputusan wasit tak bisa dianulir. Suka atau tidak, Oquendo, 37 tahun, harus menerima dengan lapang dada.
Duel Herring-Oquendo tak seperti yang diharapkan berlangsung alot dan seru. Cuma di ronde 1 sampai 3 yang terlihat cukup seru. Apalagi di ronde 3 Herring sempat menjatuhkan Oquendo dengan uppercut kirinya. Tapi, setelah itu pertandingan berlangsung buruk dan monoton karena selalu terjadi clinch (rangkulan). Itu membuat wasit Tony Weeks harus bekerja keras memisahkan mereka sepanjang ronde.
Herring sebagai juara bertahan dengan tinggi badan 178 cm dan jangkauan 183 cm tak bisa memanfaatkan kelebihannya dengan baik terhadap Oquendo yang hanya tingginya 163 cm dan jangkauan 170 cm. Ia justru terbawa arus permainan lawan dan terjebak dalam duel jarak dekat yang memang dirancang Oquendo. Padahal, Herring bisa bertarung dengan gaya boxer atau bertarung dalam jarak renggang yang memang ideal baginya.
Lantaran terjebak dalam pertandingan jarak dekat, Herring pun mulai terkuras staminanya sejak ronde 5. Kalau saja duel tak dihentikan di ronde 8, mungkin saja Herring akan menderita kekalahan karena kelelahan akibat staminanya habis terkuras. Apakah ini akibat Herring dua kali terkena covid-19 atau karena hal lain. Yang pasti kondisi fisik dan staminanya tampak tidak prima.
Kalau saja Herring cerdik dan cerdas, menerapkan taktik dan strategi jitu, serta bermain taktis dan tidak terjebak dalam pertarungan jarak dekat, Oquendo takkan bisa bertahan sampai 5 ronde. Sebab, kualitas teknik dan pukulan-pukulannya jauh dibawah Herring. Tapi, faktanya Oquendo justru membuat kewalahan Herring, meski harus menelan pil pahit diskualifikasi yang berbau sangat kontroversial.
(TI/Martinez)