Tim Tszyu (kiri) & Jeff Horn Foto: ist
Horn Ingin Permainkan Tszyu seperti ‘Boneka Kain’
Tinjuindonesia.com — Hari ini, Rabu (26/8), di Queensland Country Bank Stadium, Townsville, Australia, dua petinju terbaik Australia Jeff Horn, 32 tahun, dan Tim Tszyu, 25 tahun, berjibaku untuk memperebutkan sabuk juara regional IBF Australia dan WBO Global kelas menengah yunior (69,8 kg) yang disandang Tszyu.
Seperti biasa, sebelum pertandingan perang urat syaraf kerap terjadi. Horn, mantan juara dunia kelas welter (66,6 kg) WBO, menyatakan ingin mempermainkan Tszyu seperti ‘boneka kain’ di atas ring. Apalagi ia geram dengan Tszyu yang tidak jujur dengan berat badannya saat jumpa pers, Senin (24/8). Tszyu mengatakan beratnya sudah 70,5 kg, satu hari sebelum penimbangan badan Selasa kemarin.
“Saya pikir itu konyol. Saya tidak tahu apakah dia berbohong, tetapi mengatakan kepada saya bahwa beratnya hanya 70,5 kg … Saya akan melemparkannya ke mana-mana seperti boneka kain jika dia se-ringan itu,” kata Horn kepada Australian Associated Press . “Ini perbedaan berat yang sangat besar. Saya tidak percaya dia … betapa gilanya [sudah] menjadi 70,5 untuk pertarungan 69,85,” tuturnya.
Lantas, Tszyu membalasnya dan berkata tidak banyak yang bisa dilakukan tentang berat badannya. “Saya akan menjadi lebih berat [dari Horn], katakanlah itu,” kata Tszyu. “Boneka kain, apa maksudnya? Jika dia ingin memainkan permainan itu, kita akan memainkan permainan itu juga. Cukup sederhana. Ini perkelahian. Kita bukan balerina di sana. Dia akan meninju saya. Saya akan memukulnya, tentu saja. Dia tidak akan bisa memukul kepalaku,” tukas Tszyu.
Popularitas Horn memuncak ketika mengalahkan bintang tinju Filipina Manny Pacquiao dengan angka mutlak secara kontroversial pada 2 Juli 2017 dalam perebutan gelar juara dunia kelas welter WBO. Tapi, belum genap satu tahun menjadi juara dunia, sabuk tersebut langsung melayang. Ia kalah TKO di ronde 9 saat baku pukul dengan bintang tinju AS yang sedang naik daun Terence Crawford pada 9 Juni 2018. Usai kekalahan itu, popularitas Horn kembali meredup dan kini mengantongi rekor: 20 (13 KO)-2 (2 KO)-1.
Sementara Tszyu mulai diperhitungkan karena membawa nama besar ayahnya: Kostya Tszyu, mantan juara dunia kelas welter yunior (63,5 kg) WBC, WBA, dan IBF. Tszyu masuk ring tinju pro pada 17 Desember 2016 saat berjibaku dengan Zorran Cassady dan menang angka mutlak. Lantas, pada 22 Oktober 2017, ia merebut sabuk regional WBC Asia setelah menekuk Wade Ray dengan angka mutlak. Tak puas dengan itu, ia merebut lagi sabuk regional lainnya, IBF Australia dan WBO Global usai mengalahkan Dwight Ritchie dengan angka mutlak pada 14 Agustus 2019. Gelar itulah yang akan dipertahankannya saat berjibaku dengan Horn. Kini, Tszyu membukukan rekor 15 (11 KO)-0-0.
(TI/Martinez)