Sulitnya Crawford Unifikasi Gelar di Kelas Welter

Tinjuindonesia.com — Seiring bertambahnya usia, Terence Crawford, 32 tahun, masih sulit unifikasi gelar di kelas welter (66,6 kg). Padahal, petinju yang disebut-sebut sebagai ‘the next’ Floyd Mayweather Jr itu rela melepaskan empat gelar juara dunia kelas ringan super/welter yunior (63,5 kg) WBC/WBA Super/IBF/WBO, dan naik ke kelas welter demi menguasai empat sabuk juara dunia yang sama.

Namun, sejak berada di kelas welter, 9 Juni 2018, menjadi juara dunia WBO dengan mengalahkan Jeff Horn, Crawford sulit mendapat kesempatan unifikasi gelar dengan juara dunia lain. Apalagi saat ini gelar IBF dan WBC dipegang Errol Spence Jr serta gelar WBA disandang Manny Pacquiao. Kian sulit bagi Crawford memenuhi ambisi besarnya itu.

Maka, mau tak mau, ia harus duel wajib (mandatory fight) dengan peringkat 1 WBO Egidijus Kavaliauskas (Lithuania) pada 14 Desember nanti di Madison Square Garden, New York, AS. Ini bukan pertarungan gampang bagi Crawford, meski Egidijus tak populer. Tapi, melihat rekor bertanding Egidijus yang menawan 21 (17 KO)-0-1, cukup berbahaya. Ia juga mantan petinju amatir yang pernah dua kali tampil di Olimpiade: Beijing 2008 dan London 2012.

Crawford mulai bertinju di usia 7 tahun di C.W Boxing Club, Omaha, Nebraska, AS. Ia cukup lama malang melintang di tinju amatir (2002-2007) di AS, dan prestasi terbaiknya adalah meraih emas di National Police Athletic League Championships, Oxnard, 2006. Pada 2008, ia selamat dari luka tembak dalam sebuah insiden pertandingan dadu setelah peluru menyerempet sisi kanan kepalanya.

Ia masuk ring profesional pada 14 Maret 2008, dan dalam debutnya menang KO atas Brian Cummings. Sering perjalanan waktu, 1 Januari 2014, menjadi juara dunia kelas ringan (61,2 kg) WBO setelah menghempaskan juara bertahan Ricky Burns dengan angka mutlak. Tiga tahun kemudian, 19 Agustus 2017, menjadi juara dunia sejati dengan menyatukan empat sabuk juara WBC/WBA super/IBF/WBO. Dan, itu pertama dan satu-satunya dalam sejarah yang menyatukan keempat gelar dunia di kelas welter yunior.

Nah, apakah Crawford bisa melakukan itu di kelas welter? Itu pertanyaan yang tak mudah dijawab.