SEA Games Filipina: Aldoms & Libertus Tumbang, Farrand Melaju

Tinjuindonesia.com — Di hari kedua pertandingan tinju SEA Games Filipina 2019 yang dilangsungkan di PICC Forum, Metro Manila, Kamis (5/12), dua petinju Indonesia tumbang dan satu petinju melaju ke babak berikutnya. Dua petinju yang langkahnya terhenti adalah Aldoms Suguro (52 kg-putra) dan Libertus Gha (64 kg-putra). Sedangkan, satu petinju lainnya yang terus melaju adalah Farrand Papendang (60 kg-putra).

Aldoms kalah angka 1:4 dari petinju Filipina Rogen Ladon. Pertarungan ini mendapat sorotan khusus dari berbagai media di Filipina. Sebab, sebelumnya Ladon menganggap Aldoms sangat berbahaya dan punya kemampuan luar biasa. Apalagi saat pertandingan Aldoms bermain sangat agresif dan membuatnya cukup kesulitan. Itu sebabnya, ketika dinyatakan menang, Ladon dan tim sangat kegirangan.

Sedangkan, Libertus kalah angka mutlak 0:5 dari petinju Thailand Atichai Phoemshap. Pertarungan ini cukup didominasi Phoemshap. Sebab, kemampuan teknis dan pengalamannya lebih baik dari Libertus. Lantas, Farrand menang angka mutlak 5:0 atas petinju Malaysia Anshori Arfiqanie Ahmad. Farrand yang tampil agresif pantas memenangkan pertarungan ini dengan angka telak. Tapi, di semifinal, Farrand akan berhadapan dengan petinju Thailand Khunatip Pidnuch yang mengalahkan Viset Sim dari Kamboja dengan angka 4:1.

Dengan kekalahan Aldoms dan Libertus di hari kedua, maka kini Indonesia menempatkan 6 petinju di babak semifinal. Dari 6 petinju tersebut, 4 petinju langsung masuk semifinal karena mendapatkan bye saat drawing alias langsung dapat perunggu. Mereka adalah Grece Savon Simangunsong (69 kg-putra), Endang (48 kg-putri), Silpa Lau Ratu (54 kg-putri), dan Huswatun Hasanah (60 kg-putri).

Sementara, dua petinju lainnya, Kornelis Kwangu Langu (49 kg-putra) dan Farrand harus berjuang dulu di babak perempat final baru mencapai semifinal. Bahkan, kedua petinju ini punya peluang untuk masuk final.

Di hari pertama pertandingan, Rabu (4/12), Jill Mandagie kalah angka dari petinju Thailand Chatchai Decha Butdee.

(TI/Martinez)