Presiden WBC Mauricio Sulaiman melarang petinju pro bertanding di Olimpiade 2020. Foto: ist
WBC Tetap Melarang Petinju Pro Ikut Olimpiade 2020
Tinjuindonesia.com — Usulan Presiden WBC (World Boxing Council) Mauricio Sulaiman untuk melarang petinju pofesional mengikuti Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, telah disepakati oleh Dewan WBC dalam konvensi WBC ke-57 di Cancun, Meksiko, 20-26 Oktober 2019. Bila petinju pro yang bernaung dibawah WBC mengikuti Olimpiade tersebut, maka akan diberi sanksi tak boleh bertanding dibawah WBC selama dua tahun.
Tapi, sayangnya, organisasi tinju profesional lainnya, WBA (World Boxing Association) dan WBO (World Boxing Organization) tak sepaham dengan WBC. Sulaiman mengungkapkan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Presiden WBA Gilberto Mendoza Jr dan Presiden WBO Francisco Varcarcel.
“Kami melakukan pembicaraan ramah tentang masalah ini, tetapi tidak, kami tidak mencapai kesepakatan resmi,” kata Sulaiman kepada Alain Arenas. “Namun, para anggota WBC telah berbicara dan memutuskan untuk meratifikasi veto bagi para petinju profesional yang ingin pergi ke Tokyo 2020.”
Baik Mendoza dan Varcarcel hadir di jamuan makan malam WBC yang berlangsung pada Senin malam di hotel Oasis di Cancun, tapi mereka tidak hadir di pertemuan yang membahas masalah tersebut yang diadakan pada Selasa pagi.
Menurut Arenas, Presiden WBO sudah keluar kota pada saat pertemuan.
“Posisi kami tetap kokoh dan kami memiliki dua pendapat yang sangat penting. Di satu sisi Oscar de la Hoya, mengakui bahwa impian petinju amatir adalah untuk bertanding di Olimpiade. Dan, di sisi lain adalah sudut pandang medis, yang mereka tegaskan bahwa ada perbedaan yang sangat buruk antara tubuh seorang petinju amatir dan profesional, dan bisa berbahaya untuk mempertemukan mereka,” tutur Sulaiman.
IOC (International Olympic Committee) memungkinkan para petinju profesional untuk berkompetisi di Olimpiade 2020, seperti yang mereka lakukan di pertandingan 2016.
(TI/Martinez)