Tyson Fury bermandikan darah dihajar Otto Wallin. Foto: Mikey Williams
Tyson Fury Mendapat 50 Jahitan, Rematch dengan Wilder Ditunda?
Tinjuindonesia.com — Tyson Fury, 31 tahun, di luar dugaan mendapat perlawanan keras dan ketat dari petinju underdog Otto Wallin (Swedia) dalam duel non-gelar kelas berat di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Sabtu (14/9) atau Minggu (15/9) WIB. Sejak ronde ketiga, Fury terkena pukulan keras dari Wallin sehingga alis mata kanannya terkoyak dan berdarah.
Lukanya semakin melebar sampai ke kelopak mata ketika pukulan-pukulan Wallin terus menghantam alis mata kanannya itu. Fury pun bermandikan darah sepanjang pertarungan. Ia tak bisa fokus bertanding lagi karena pandangan matanya terganggu. Tapi, beruntung, Fury bisa menyelesaikan pertandingan dan menang angka mutlak: 116-112, 117-111, 118-110. “Kalau Fury meremehkan Wallin, pasti ia kalah. Beruntung itu tidak terjadi,” ungkap Bob Arum, promotor pertandingan yang juga promotor Fury di AS.
Setelah duel, Fury langsung dibawa ke Pusat Medis Universitas Southern Nevada untuk dilihat oleh dokter bedah plastik. Dan, Fury merasa senang dengan pekerjaan yang dilakukan oleh dokter. “Saya fantastis. Mereka melakukan pekerjaan yang sangat fantastis. Lima puluh dijahit di dalamnya,” kata Fury.
Fury mengenakan kacamata hitam untuk menyembunyikan luka, senang berpose dengan para penggemar saat ia berjalan melalui Bandara Internasional McCarran, Las Vegas, untuk mengejar penerbangan pulang ke kampung halamannya, Manchester, Inggris. Dia senang memamerkan pekerjaan menjahit rapi yang dilakukan di matanya kepada siapa saja yang bertanya, tapi tidak ingin ada yang mengambil foto itu.
Bagaimana komentarnya mengenai duel itu? “Itu pertarungan yang bagus. Saya senang dengan itu, ”tandasnya. Lantas, bagaimana rencana duel ulang (rematch) dengan Deontay Wilder pada 22 Februari 2020 karena pemulihan luka diperkirakan enam bulan.
Promotor Frank Warren mengatakan kepada BBC “Jika itu tidak sembuh dengan baik, pertarungan mungkin harus didorong kembali. Semoga itu tidak terjadi. Itu tergantung bagaimana penyembuhannya. Jika tidak apa-apa itu tidak akan menjadi masalah … itu bukan hanya pertarungan, itu adalah latihan. Dia harus 100% benar-benar siap.”
(TI/Martinez)