Deontay Wilder (kiri) & Dominic Breazeale Foto: Amanda Westcott/Sean Nam
Hari Penghakiman di Barclays Center, New York, AS
Tinjuindonesia.com — Duel Deontay Wilder-Dominic Breazeale di Barclays Center, New York, AS, Sabtu (18/5) atau Minggu (19/5) WIB pagi, tak hanya memperebutkan gelar juara dunia kelas berat WBC, tapi penuh dengan aroma kebencian dan dendam. Itu karena mereka punya luka lama, dua tahun lalu pernah berkelahi di sebuah hotel di Alabama yang berujung pada hukuman.
Maka, bagi Wilder, 33 tahun, ini hari penghakiman buat Breazeale. “Besok adalah hari penghakiman,” kata Wilder kepada analis SHOWTIME Sports Hall of Fame, Steve Farhood saat penimbangan hari Jumat dari LIU Brooklyn Athletic Center. “Darah kotor (sindir Breazeale) tidak akan mempengaruhi pertarungan sama sekali, itu hanya akan mengintensifkannya. Ketika masuk ke ring kita berdua akan melihat merah. Itulah yang membuat perkelahian hebat – kata-kata yang kita ucapkan dan apa yang kita lakukan di atas ring. Inilah yang membuat pertarungan hebat. Tidakkah Anda semua menginginkan pertarungan hebat? “ujar Wilder yang membukukan rekor 40 (39 KO)-0-1.
Bagaimana tanggapan Breazeale, 33 tahun? “Saya pikir darah kotor memotivasi saya selama persiapan (berlatih). Saya datang ke pertarungan akan bertindak seperti seorang profesional dan menempatkan kinerja profesional, dan memberi para penggemar apa yang mereka ingin lihat dan dapatkan kemenangan KO itu,” ungkap Breazeale yang mencatatkan rekor 20 (18 KO)-1 (1 KO)-0.
“Saya akan menaruh pukulan ke kulit di wajahnya sesering mungkin. Saya berencana untuk mendaratkan beberapa pukulan kanan yang keras, dan menindaklanjuti dengan beberapa pukulan keras ke tubuhnya, serta uppercut kiri. Tapi pada malam pertarungan nanti, tentang siapa yang terlebih dahulu mendaratkan pukulan,” tukas Breazeale.
(TI/Martinez)