Dickson Ton saat dibesuk Hermensen Ballo dan teman. Foto: Dok.Hermensen Ballo/Ist
KBTI Akan Galang Dana untuk Perawatan Dickson Ton
Tinjuindonesia.com — Melihat kondisi Dickson Ton, 43 tahun, mantan petinju amatir dan profesional yang terbaring lemah di Ruang Cendana, RSUD Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), karena dikabarkan mengidap penyakit paru-paru, KBTI (Keluarga Besar Tinju Indonesia) tergerak hatinya.
KBTI yang dihuni mantan-mantan petinju amatir dan profesional yang berpusat di Jakarta itu akan menggalang dana diantara anggotanya untuk membantu Dickson dalam proses perawatan agar segera sembuh. “Saya sudah sampaikan kepada teman-teman di KBTI agar bisa mengumpulkan uang semampu mereka untuk membantu Dickson. Sebab, Dickson adalah rekan seperjuangan kami yang sedang sakit dan perlu dibantu. Di luar KBTI jika ada yang mau membantu silakan, kami akan koordinasikan,” ujar Okky Abibakrin, salah satu pengurus KBTI yang juga mantan juara nasional KTI yang berasal dari NTT.
Hal senada juga disampaikan Syarifudin Lado, promotor tinju dan penata tanding (matchmaker) nasional terkenal. “Melihat kondisi Dickson saat ini kita perlu membantu. Saya setuju dengan Okky yang mulai menggalang dana di kalangan KBTI. Seberapa pun yang dikumpulkan tidak masalah, yang penting ada kepedulian kita terhadap Dickson. Saya terus terang kaget melihat kondisi Dickson, bahkan saya hampir tidak percaya melihat foto Dickson yang begitu kurus dan lemah. Sudah lama sekali dia telepon saya, tapi setelah itu tidak pernah ada komunikasi. Tau-taunya jadi begini, kasihan,” kata Lado dengan nada prihatin.
Christ Rotinsulu, pelatih Dickson di ring profesional, sedih melihat kondisi bekas anak asuhnya itu. “Dia anak yang baik dan penurut. Dulu saya latih dia di Sasana Bina Taruna Jakarta, tapi setelah sasana itu bubar, saya tidak tahu dia kemana. Saya dan dia juga tidak pernah lagi ada komunikasi sampai sekarang lihat kondisinya begini sangat kasihan. Saya doakan semoga Dickson cepat sembuh,” ujar Christ yang kini melatih di sasana Navas Jakarta.
(TI/Martinez)