Gafur Rahimov (Presiden AIBA) Foto: AIBA
Presiden AIBA Minta IOC Akhiri Pembekuan Tinju di Olimpiade 2020
Tinjuindonesia.com — Presiden AIBA Gafur Rahimov memahami kekhawatiran IOC (International Olympic Committee) atas berbagai persoalan yang terjadi di tubuh AIBA (International Boxing Association) yang menyebabkan pembekuan sementara tinju di Olimpiade Tokyo 2020. Tapi, pengusaha asal Uzbekistan itu menyalahkan Presiden AIBA sebelumnya, Ching-Kuo Wu, yang membuat situasi sangat serius terjadi di AIBA.
“Mantan kepemimpinan AIBA membuat organisasi kami berantakan total, tidak hanya secara finansial tetapi juga dalam hal tata kelola, anti-doping, dan wasit,” katanya.
Nasib AIBA dan tinju di Olimpiade 2020 sesungguhnya tergantung dari hasil penyelidikan yang sedang dilakukan IOC. Namun, IOC telah beberapa kali mengatakan tinju bisa diikutsertakan dalam Olimpiade Tokyo, hanya saja, kemungkinan besar pengawasannya bukan AIBA.
IOC telah memberikan daftar 41 pertanyaan kepada AIBA melalui firma audit Deloitte, yang kemudian akan melaporkan kembali ke IOC. Meski begitu, Rahimov mendesak agar IOC segera mengakhiri ketidakpastian ini. “Petinju kita sedang menunggu, mereka perlu tahu kapan, di mana atau bagaimana lolos ke Olimpiade tahun depan. Mereka harus menjadi prioritas semua orang!” ujar Rahimov.
Dibawah kepemimpinannya, menurut Rahimov, telah terjadi perubahan atau peningkatan sangat drastis di tubuh AIBA. “Anggota AIBA dan petinju dari seluruh dunia harus bangga dengan ini. Organisasi sekarang sehat, dan dalam kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya,” tandasnya.
Hubungan antara IOC dan AIBA memanas di Olimpiade Rio 2016 ketika 36 ofisial dan wasit ditangguhkan di tengah-tengah adanya perbaikan. Lalu, pemilihan Rahimov sebagai Presiden AIBA, November 2018, menambah pemicu gesekan. Sebab, Departemen Keuangan AS telah menghubungkannya dengan organisasi kriminal transnasional. Meski tuduhan itu telah dibantah keras Rahimov, dan menyebut namanya dalam daftar sebuah kesalahan.
(TI/Martinez)