Surat dari Direktur Jenderal IOC Christophe De Kepper, pertama kali diungkapkan oleh situs web Inside the Games, dilaporkan sebagai tanggapan terhadap surat terpisah yang dikirim oleh Presiden AIBA Gafur Rahimov, seorang pengusaha Uzbekistan yang kontroversial.

Kantor pers IOC mengkonfirmasi kepada AFP bahwa surat itu telah dikirim. Menurut Inside the Games, Rahimov telah menulis surat kepada 206 negara anggota NOC (National Olympic Committee) yang menunjukkan bahwa AIBA telah “meninggalkan masa lalu yang bermasalah di belakang kiami”.

Bulan lalu, IOC membekukan persiapan tinju di Olimpiade Tokyo 2020 dan meluncurkan penyelidikan ke AIBA, dan memperingatkan bisa melucuti haknya untuk menjalankan kompetisi.

Penyelidikan itu dipicu oleh kekhawatiran IOC tentang tata kelola, etika, dan manajemen keuangan AIBA serta kepemimpinan Rahimov, yang dikaitkan dengan Departemen Keuangan AS dengan kejahatan terorganisir. Meski telah membantah tuduhan itu.

Surat IOC mengatakan bahwa Rahimov tidak “sama sekali memberikan penggambaran yang akurat tentang keputusan Dewan Eksekutif IOC sehubungan dengan AIBA,” menurut gambar teks yang diposting secara online oleh Inside the Games.

De Kepper menggarisbawahi bahwa dewan eksekutif IOC telah menyatakan “tingkat kepedulian yang signifikan dengan AIBA,” yang belum diselesaikan.

Hubungan antara IOC dan AIBA sangat memburuk ketika di Olimpiade Rio 2016,  36 ofisial dan wasit ditangguhkan di karena pengaturan pertandingan. Apalagi itu ditengah-tengah upaya perbaikan kinerja AIBA. Dan, pemilihan Rahimov sebagai Presiden AIBA menciptakan gesekan lebih lanjut.  (TI/Martinez)