Tinju amatir di Olimpiade Rio de Janeiro
Mengkhawatirkan, ‘Tidak Ada Komunikasi IOC dan AIBA’
Tinjuindonesia.com — Sejak akhir bulan lalu IOC (International Olympic Committee) menyatakan akan melakukan penyelidikan terhadap berbagai masalah yang terjadi dalam tubuh AIBA, tapi hingga saat ini tak ada lagi komunikasi antara IOC dan AIBA. Hal ini dikeluhkan petinggi AIBA dan sangat mengkhawatirkan dalam mempersiapkan petinju-petinju ke Olimpiade Tokyo 2020.
Pernyataan IOC sangat diperlukan, terutama kapan dimulainya penyelidikan dan kapan kualifikasi olimpiade dimulai. Ini bisa mempermudah AIBA dalam menyusun jadwal kualifikasi.
“Kami tentu sangat ingin menerima arahan karena kami berhutang kepada atlet kami untuk memberi mereka peta jalan bagi proses kualifikasi Olimpiade,” kata Direktur Eksekutif AIBA Tom Virgets kepada AFP.
“Kami sudah terlambat dari jadwal, dan setiap hari bahwa rincian operasional ini tertunda berdampak pada kemampuan kami untuk menyediakan atlet kami dengan kualitas event yang pantas mereka dapatkan,” tandasnya.
Hubungan IOC dan AIBA memburuk sejak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, ketika 36 pejabat dan wasit ditangguhkan dengan tuduhan pengaturan pertandingan. Kemudian, masalah penyalahgunaan keuangan AIBA, persoalan anti-doping, dan terpilihnya Gafur Rahimov sebagai Presiden AIBA menciptakan friksi lebih lanjut. Sebab, ia dituding Departemen Keuangan AS melakukan tindakan kriminal transnasional, meski dibantah keras Rahimov.
Ketika ditanya oleh AFP, seorang juru bicara IOC mengatakan mereka telah mengirim surat ke AIBA yang menjelaskan penyelidikan dan tindakan lain yang diambil segera, setelah pertemuan Dewan Eksekutif Tokyo (komite penyelenggara Olimpiade 2020).
Juru bicara itu juga menambahkan surat itu berisi rincian termasuk komposisi komisi penyelidikan yang diketuai Nenad Lalovic, anggota IOC yang juga Presiden Federasi Gulat Internasional. (TI/Martinez)