Deontay Wilder jatuhkan Tyson Fury. FOTO: Sumio Yamada
Tyson Fury vs Deontay Wilder Berakhir Kontroversial
Tinjuindonesia.com — Tyson Fury (Inggris), 30 tahun, nyaris permalukan sang juara dunia kelas berat WBC Deontay Wilder (AS), 33 tahun, di hadapan publiknya sendiri yang memadati Staples Center, Los Angeles, AS, Sabtu (1/12) atau Minggu (2/12) WIB, berjumlah 17.698 penonton. Pertarungan itu menurut situs tinju terkemuka boxingscene.com, didominasi Fury. Bahkan, situs independen ini memberi penilaian 115-111 untuk kemenangan Fury.
Faktanya, satu hakim yang bertugas dalam duel Fury-Wilder pun memberikan penilaian yang sama dengan boxingscene.com 115-111 untuk Fury. Sedangkan, penilaian dua hakim lainnya: satu memberikan kemenangan 114-110 untuk Wilder, satu lagi membuat draw (seri) 113-113. Sehingga hasil akhirnya dinyatakan split draw. Dengan demikian Wilder (AS) dinyatakan tetap sebagai juara kelas berat WBC.
Bahkan, menurut situs tinju lainnya, Fightnews.com, duel itu dikuasai Fury dari ronde satu sampai delapan, mirip ketika Fury melawan Wladimir Klitschko (Ukraina), 28 November 2015, dan akhirnya dimenangkan dengan angka mutlak oleh Fury. Tapi bedanya, di ronde 9, Wilder sempat memukul jatuh Fury sehingga membuat Wilder unggul dua poin: 10-8.
Meski begitu, di ronde 10 dan 11 Fury unggul lagi dalam pengumpulan angka, kecuali ronde 12 jadi milik Wilder. Dari penilaian dua situs tinju itu membuktikan hasil split draw yang diputuskan para hakim tentu berbau kontroversial. Dan, dalam dunia tinju profesional, keputusan tak bulat dalam suatu pertandingan memang biasanya kontroversial.
Dalam bisnis tinju profesional, segala sesuatu bisa terjadi secara teknis maupun non-teknis. Maka, tak ada pilihan lain, harus diadakan pertarungan ulang atau rematch antara Fury dan Wilder untuk membuktikan kembali siapa sesungguhnya yang terbaik. (TI/Martinez)