MC Mary Com usai meraih kemenangan.  FOTO: AIBA

Sang Legenda India Mary Kom Terbaik di Kejuaraan Dunia Wanita AIBA 2018

Tinjuindonesia.com — India tak hanya sukses menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Wanita AIBA 2018 di The Indira Gandhi Stadium Sports complex, New Delhi, 15-24 November, tapi juga sukses meraih prestasi. Legenda tinju India MC Mary Kom yang tampil di kelas layang ringan (48 kg) merebut emas sekaligus terpilih sebagai Petinju Terbaik di event paling bergengsi AIBA tersebut.

Mary Kom disebut legenda karena sudah enam kali merebut emas di Kejuaraan Dunia Wanita AIBA, lima emas di Kejuaraan Asia, satu emas Asian Games, Satu emas di Commonwealth Games, dan satu perunggu di Olimpiade London 2012. Di usianya yang ke-35 ternyata masih mampu bersaing dengan petinju-petinju yang jauh lebih muda dan mampu merebut emas di Kejuaraan Dunia Wanita AIBA 2018, sungguh luar biasa.

“Perasaan berjalan ke ring dan melihat arena yang penuh sesak menyemangati nama saya sangat mengesankan. Dukungan mereka telah membantu saya untuk tampil lebih baik. Sayangnya, dua anak saya yang lebih tua telah melakukan perjalanan ke Spanyol dengan sekolah dan tidak dapat melihat saya di sini. Tetapi yang termuda ada di sini untuk pertama kalinya hari ini. Dia belum mengerti tinju, tapi dia selalu mengatakan ‘Ibuku adalah seorang juara’, kata Mary yang sangat tersenyum setelah mengalahkan Aigerim Kassenayeva dari Kazakhstan dalam penampilan pertamanya.

Pada 2001, kota Scranton AS menggelar edisi pertama Kejuaraan Dunia Wanita AIBA, Mary sudah ada di sana. Pada usia 18 tahun, ia bertarung sampai final, tapi Mary kalah melawan Hulya Sahin dari Turki. “Tinju wanita telah banyak berubah dalam 20 tahun terakhir. AIBA telah membuat upaya yang kuat untuk mengembangkan struktur kompetisi membantu para atlet untuk mencapai impian mereka untuk bersaing di Olimpiade. Tetapi pekerjaan belum selesai, kami membutuhkan lebih banyak kategori berat di Olimpiade dan kami harus tetap fokus pada tingkat akar rumput untuk mengembangkan bintang baru. Di sini, di India, Federasi Nasional melakukan pekerjaan hebat. Presiden dan seluruh staf benar-benar membantu kami setiap hari,” tuturnya.

Sangatlah tepat untuk mengatakan bahwa Mary Kom telah menjadi inspirasi bagi jutaan anak perempuan dan anak laki-laki di seluruh dunia yang mau melangkah di atas ring. Tapi ini sepertinya tidak cukup untuk Mary, dia sekarang terlibat dalam banyak proyek di luar ring sebagai cara untuk menularkan keahliannya kepada masyarakat.

Berkat usaha saya di atas ring, saya telah mencapai begitu banyak hal dalam kehidupan dan sekarang saya merasa sudah waktunya untuk menggunakan posisi saya untuk membantu orang lain. Saya benar-benar merasa terhormat dengan nominasi ke Parlemen India. Menjadi bagian dari institusi yang besar dan berpengaruh memungkinkan saya untuk membantu lebih banyak orang dan memiliki dampak nyata di masyarakat. Saya bukan seorang politisi, tetapi saya tahu bagaimana membedakan yang baik dari yang buruk. Salah satu proyek yang sangat menarik yang kita miliki saat ini adalah perang melawan kanker. Kami berupaya meningkatkan akses ke kesehatan dari yang paling tidak beruntung di antara kami,” jelasnya.

Dengan meraih emas di Kejuaraan Dunia Wanita AIBA 2018, Mary Kom berambisi untuk merebut emas di Olimpiade Tokyo 2020. Sebab, satu-satunya medali emas yang belum ada di lemarinya adalah emas Olimpiade. Tapi, ia menyadari itu sulit karena di Olimpiade tidak mempertandingkan kelas spesialisnya: layang ringan (48 kg). Yang dipertandingkan adalah kelas terbang (51 kg), ringan (60 kg), dan menengah (75 kg).  (TI/Martinez)

25 November 2018

ANDA MENJAGOKAN SIAPA

DUEL PERTAMA TIBO MONABESA MEMPERTAHANKAN GELAR KELAS TERBANG YUNIOR WBC INTERNATIONAL, ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

View Results

Loading ... Loading ...

APA KOMENTAR ANDA?
ANDA MENJAGOKAN SIAPA?

Silakan berkomentar dengan baik dan mendidik tanpa mengandung unsur-unsur SARA. Redaksi berhak mengedit dan tidak meneruskan komentar yang tidak layak untuk dipublikasikan.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>