Vasyl Lomachenko & Jose Pedraza FOTO:Boxingscene.com
Vasyl Lomachenko vs Jose Pedraza Paling Panas di Penghujung 2018
Tinjuindonesia.com — Di penghujung 2018, promotor Bob Arum (Top Rank) menyajikan pertarungan paling panas, seru, dan menarik, antara Vasiliy (Vasyl) Lomachenko (Ukraina) dan Jose Pedraza (Puerto Riko) di Madison square Garden, New York City, AS, Sabtu (8/12) atau Minggu (9/12) WIB pagi.
Pertarungan antara dua juara dunia ini adalah unifikasi gelar di kelas ringan (61,2 kg) WBA dan WBO. Kini, Lomachenko menyandang gelar WBA, sedangkan Pedraza memegang gelar WBO. Dan, siapa pun pemenang dari laga ini akan unfikasi gelar sejati dengan juara WBC dan IBF Mikey Garcia (AS) tahun depan. Dan, ini pertarungan akan jauh lebih panas dan sengit lagi.
Lomachenko, 30 tahun, punya prestasi paling menawan di amatir. Prestasi terbaiknya adalah dua kali merebut emas di Olimpiade Beijing (2008) dan Olimpiade London (2012). Di jalur pro, belum genap satu tahun (8 bulan) berkiprah dan di pertarungan ketiga langsung juara dunia kelas bulu (57,1 kg) WBO. Vasyl mempertahankan gelar tersebut 3 kali sepanjang 2014-2016.
Kemudian, di tahun 2015 naik ke kelas bulu super/ringan yunior (58,9 kg) dan merebut gelar juara dunia WBO setelah mengalahkan juara bertahan Roman Martinez (Puerto Riko), 11 Juni 2016. Sabuk tersebut dipertahankan 4 kali sepanjang 2016-2017, termasuk mengalahkan petinju tangguh Kuba Guilermo Rigondeaux yang juga dua kali merebut emas di Olimpiade Sydney (2000) dan Olimpiade Athena (2004).
Tak puas dengan sabuk itu, Vasyl naik lagi ke kelas ringan (61,2 kg) dan menantang juara dunia WBA Jorge Linares (Venezuela), 12 Mei 2018. Hasilnya, Vasyl menang TKO di ronde 10 dan jadi juara dunia baru WBA di kelas tersebut. Gelar itu belum pernah dipertahankan, dan pada 8 Desember langsung unifikasi gelar dengan Pedraza. Kini, Vasyl yang dijuluki Hi-Tech itu membukukan rekor 11 (9 KO)-1-0.
Sedangkan, Pedraza, 29 tahun, prestasi di amatir tak sebaik Vasyl. Prestasi tertinggi Pedzara adalah merebut perak di kejuaraan dunia AIBA 2009 di Italia, dan ikut Olimpiade Beijing (2008) , tapi kalah di babak kedua dari petinju Prancis Daouda Sow.
Di profesional, Pedraza jadi juara dunia setelah berkiprah 5 tahun dan di pertandingannya yang ke-20. Ia merebut gelar juara dunia kelas bulu super/ringan yunior IBF setelah dalam perebutan gelar lowong dengan Andrey Kilimov (Rusia) menang angka mutlak di Birmingham, Inggris, 13 Juni 2015. Gelar itu hanya dipertahankan dua kali, karena di upaya mempertahankan ketiga, kalah TKO dari Gervonta Davis (AS), 14 Januari 2017.
Lantas, Pedraza naik ke kelas ringan dan kembali jadi juara dunia setelah mengalahkan juara bertahan WBO Antonio Moran (Meksiko), 9 Juni 2018. Sabuk itu baru satu kali pertahankan melawan Raymundo Beltran, 25 Agustus 2018, dan sekarang mendapat kesempatan unifikasi gelar dengan Vasyl. Kini, Pedraza yang dijuluki Sniper membukukan rekor 25 (12 KO)-1-0. (TI/Martinez)